Abu Sayyaf Bantai 18 Tentara Filipina, Presiden Aquino Minta Maaf

Kamis, 14 April 2016 - 08:27 WIB
Abu Sayyaf Bantai 18...
Abu Sayyaf Bantai 18 Tentara Filipina, Presiden Aquino Minta Maaf
A A A
ZAMBOANGA - Presiden Filipina, Benigno Aquino III, kemarin mengunjungi keluarga dari 18 tentara Filipina yang dibantai kelompok Abu Sayyaf pada pertempuran di Basilan hari Sabtu lalu. Presiden Aquino meminta maaf kepada keluarga korban.

Permintaan maaf Presiden Aquino disampaikan di Edwin Andrews Air Base (EAAB) setelah sejumlah pihak keluarga tentara menuntut penjelasan atas aksi terburuk pemerintah Filipina dalam kampanye antiteroris sejak pembantaian Mamasapano 15 bulan yang lalu.

”Dia berkata, 'Maaf’. Dia mengatakan, dia di sini untuk menyampaikan maaf dan memberikan bantuan,” kata Rosalinda Dominguez, bibi Pfc. Doreen Aspurias, salah satu tentara Filipina yang jadi korban Abu Sayyaf.

Dominguez mengatakan sebagian besar keluarga yang bertemu dengan Aquino, sedang mencari jawaban mengapa bala bantuan begitu lama untuk menyelamatkan tentara dari Batalyon Infanteri 44 yang dikerahkan untuk melacak Abu Sayyaf.

Operasi militer Filipina itu diluncurkan sejak Sabtu lalu setelah marak penculikan warga asing oleh Abu Sayyaf demi uang tebusan. Salah satu faksi Abu Sayyaf juga menyandera 10 warga negara Indonesi (WNI) sejak Maret lalu dan hingga kini belum dibebaskan. Namun, 10 WNI dipastikan tidak berada di Basilan atau medan tempur militer Filipina dan Abu Sayyaf.

Selain 18 tentara Filipina tewas dalam pertempuran dengan Abu Sayyaf di Tipo-Tipo, Basilan, lebih dari 50 tentara lainny terluka. Belasan tentara yang tewas telah dianggap sebagai pahlawan Filipina.

Menurut Dominguez, Presiden Aquino mengatakan bahwa penyelamatan datang terlambat karena pertempuran masih terus berlangsung. "Mereka masih berjuang sampai sekarang,” ujarnya mengutip pernyataan presiden, seperti dikutip Inquirer, Kamis (14/4/2016).

Wanita itu mengaku menerima permintaan maaf yang tulus dari Presiden Aquino.

”Abu Sayyaf telah menjadi masalah kami untuk waktu yang lama. Mereka telah membawa penderitaan bagi begitu banyak kehidupan. Saya ingin mengakhiri ini,” kata Aquino dalam pertemuan dengan janda tentara yang terbunuh.

”Kami menghadapi perang dan tentara kami adalah orang-orang yang memerangi musuh negara. Tentara kami adalah orang-orang di garis depan yang mengamankan perdamaian di tanah kami,” imbuh Presiden Aquino.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8526 seconds (0.1#10.140)