Kondisi Langka, Bocah Indonesia Ini Dianggap Dewa

Rabu, 13 April 2016 - 11:04 WIB
Kondisi Langka, Bocah...
Kondisi Langka, Bocah Indonesia Ini Dianggap Dewa
A A A
JAKARTA - Bocah bernama Muhammad Raihan, 13, di Kalimantan, Indonesia, disorot media asing, lantaran dipuja sebagai Tuhan atau Dewa oleh sebagian warga di desanya.

Hal itu tak terlepas dari kondisi fisiknya, di mana nyaris di seluruh tubuhnya ditumbuhi rambut. Sebagian penduduk desa memujanya sebagai Dewa Hanoman.

Meski demikian, Muhammad Raihan mengaku tidak terganggu. Dia memaklumi, karena kondisi fisiknya memang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya.

Bocah ini telah menolak perawatan medis untuk mengatasi kondisi langka yang dia alami. Dia pasrah dan mengangapnya sebagai karunia Tuhan.

Di dunia medis, apa yang dialami Muhammad Raihan merupakan kondisi genetik langka yang dikenal sebagai Werewolf Syndrome. Kondisi itu menyebabkan tangan, kaki, punggung dan perut akan ditutupi rambut.

Muhammad mengaku disamakan dengan Dewa Hanoman—sosok Dewa Hindu—oleh rekan-rekannya. Dia justru bersyukur pada Tuhan dengan kondisi fisiknya itu.

Bocah ini dikenal sebagai Muslim yang taat. Dia tinggal dengan ibunya yang seorang janda bersama empat saudara, di Desa Mamburung, Kalimantan Utara.

“Saya tidak terganggu dengan perhatian, seperti beberapa orang yang menertawakan saya, yang lain hanya datang kepada saya untuk mengharap berkah,” katanya.

”Kadang-kadang orang berduyun-duyun ke rumah saya dari desa yang jauh hanya sekadar melihat saya sekilas,” katanya.

“Mereka berpikir: Saya adalah Tuhan (Dewa) atau memiliki kekuatan khusus, tapi perhatian ini tidak apa-apa, karena saya tahu saya terlihat berbeda,” ujar Muhammad.

Ibunya, Pardan, 45, kehilangan suaminya yang bernama Muslihah, 10 bulan yang lalu. Pardan telah membawa anaknya ke beberapa dokter, tapi bocah ini berhenti berobat setelah para dokter mengatakan bahwa rambutnya hanya akan tumbuh lebih panjang dan tebal.

“Dia memiliki rambut lebih pada tubuhnya ketimbang anak sulung saya, tapi saya tidak khawatir karena setiap anak berbeda,” katanya, yang diberitakan media Inggris, Mirror, Selasa (12/4/2016).

”Namun kekhawatiran saya tumbuh ketika rambut itu tumbuh lebih panjang dan tebal,” lanjut Pardan.

Ayahnya dan saya khawatir tentang pertumbuhan rambut yang berlebihan dan membawanya ke beberapa dokter tapi tidak bisa mengatasinya.”

”Beberapa menawarkan operasi laser, tapi itu di luar kemampuan keuangan kami sehingga kami berhenti,” imbuh Pardan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1017 seconds (0.1#10.140)