Dituduh Lecehkan Nabi Muhammad, Penjaga Toko di Inggris Dibunuh
A
A
A
GLASGOW - Seorang sopir taksi mengaku membunuh seorang penjaga toko di Glasgow, Inggris, karena dituduh sudah melecehkan Nabi Muhammad.
Sopir taksi bernama Tanveer Ahmed, 32, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa penjaga toko bernama Asad Shah, telah mengaku sebagai Nabi Muhammad.
Asad Shah tewas di sebuah toko agen surat kabar tempat dia bekerja, empat jam setelah mem-posting pesan ”Happy Easter” pada halaman Facebook-nya.
Meski mengakui membunuh korban karena dianggap melecehkan Nabi Muhammad, Tanveer Ahmed, membantah jika tindaknnya itu terkait dengan agama lain.
Pernyataan itu muncul melalui pengacaranya, John Rafferty. Tanveer Ahmed tidak membuat pembelaan selama muncul di sidang pengadilan atas dakwaan membunuh Asad Shah.
“Klien saya, Tanveer Ahmed, telah secara khusus menginstruksikan saya bahwa hari ini, 6 April 2016, untuk mengeluarkan pernyataan ini kepada pers, pernyataan ini dalam kata-kata klien saya,” kata John Rafferty.
“Ini semua terjadi karena satu alasan, dan tidak ada masalah lain, dan tidak ada niat lain,” lanjut pengacara itu mengutip pernyataan Tanveer Ahmed, seperti dikutip dari Mirror, Kamis (7/4/2016).
”Asad Shah tidak menghormati Nabi Islam, Nabi Muhammad SAW,” bunyi pernyataan Tanveer Ahmed.
”Shah mengaku sebagai Nabi. Ketika 1.400 tahun yang lalu, Nabi Islam, Muhammad SAW telah jelas mengatakan bahwa; 'Saya adalah utusan Tuhan yang terakhir, tidak ada lagi nabi atau utusan Tuhan setelah saya’,” lanjut pernyataan sang sopir taksi itu.
Polisi di Minard Road, Shawlands, Glasgow, masih menyelidiki kematian penjaga toko, Asad Shah. Pembunan terjadi pada malam sebelum Jumat Agung.
”Jika saya tidak melakukan ini, aka nada orang lain yang melakukan pembunuhan dan kekerasan di dunia,” imbuh pernyataan Tanveer Ahmed.
”Saya ingin membuat jelas bahwa insiden itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan agama Kristen atau agama lain, bahkan meskipun saya seorang pengikut Nabi Muhammad SAW, saya juga mencintai dan menghormati Yesus Kristus.”
Jasad penjaga toko itu telah dimakamkan di dekat Masjid Baitur Rahman, di ujung barat Glasgow. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Queen Elizabeth, di mana dia dinyatakan meninggal pada saat tiba.
Ratusan pelayat berdatangan di luar toko, termasuk Menteri Pertama Nicola Sturgeon. Sebuah halaman penggalangan dana di situs GoFundMe telah mengumpulkan lebih dari 110 ribu poundsterling untuk keluarga Asad Shah.
Sopir taksi bernama Tanveer Ahmed, 32, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa penjaga toko bernama Asad Shah, telah mengaku sebagai Nabi Muhammad.
Asad Shah tewas di sebuah toko agen surat kabar tempat dia bekerja, empat jam setelah mem-posting pesan ”Happy Easter” pada halaman Facebook-nya.
Meski mengakui membunuh korban karena dianggap melecehkan Nabi Muhammad, Tanveer Ahmed, membantah jika tindaknnya itu terkait dengan agama lain.
Pernyataan itu muncul melalui pengacaranya, John Rafferty. Tanveer Ahmed tidak membuat pembelaan selama muncul di sidang pengadilan atas dakwaan membunuh Asad Shah.
“Klien saya, Tanveer Ahmed, telah secara khusus menginstruksikan saya bahwa hari ini, 6 April 2016, untuk mengeluarkan pernyataan ini kepada pers, pernyataan ini dalam kata-kata klien saya,” kata John Rafferty.
“Ini semua terjadi karena satu alasan, dan tidak ada masalah lain, dan tidak ada niat lain,” lanjut pengacara itu mengutip pernyataan Tanveer Ahmed, seperti dikutip dari Mirror, Kamis (7/4/2016).
”Asad Shah tidak menghormati Nabi Islam, Nabi Muhammad SAW,” bunyi pernyataan Tanveer Ahmed.
”Shah mengaku sebagai Nabi. Ketika 1.400 tahun yang lalu, Nabi Islam, Muhammad SAW telah jelas mengatakan bahwa; 'Saya adalah utusan Tuhan yang terakhir, tidak ada lagi nabi atau utusan Tuhan setelah saya’,” lanjut pernyataan sang sopir taksi itu.
Polisi di Minard Road, Shawlands, Glasgow, masih menyelidiki kematian penjaga toko, Asad Shah. Pembunan terjadi pada malam sebelum Jumat Agung.
”Jika saya tidak melakukan ini, aka nada orang lain yang melakukan pembunuhan dan kekerasan di dunia,” imbuh pernyataan Tanveer Ahmed.
”Saya ingin membuat jelas bahwa insiden itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan agama Kristen atau agama lain, bahkan meskipun saya seorang pengikut Nabi Muhammad SAW, saya juga mencintai dan menghormati Yesus Kristus.”
Jasad penjaga toko itu telah dimakamkan di dekat Masjid Baitur Rahman, di ujung barat Glasgow. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Queen Elizabeth, di mana dia dinyatakan meninggal pada saat tiba.
Ratusan pelayat berdatangan di luar toko, termasuk Menteri Pertama Nicola Sturgeon. Sebuah halaman penggalangan dana di situs GoFundMe telah mengumpulkan lebih dari 110 ribu poundsterling untuk keluarga Asad Shah.
(mas)