Resmikan Masjid Agung Rp1,3 Triliun di AS, Erdogan Kecam Islamophobia
Resmikan Masjid Agung Rp1,3 Triliun di AS, Erdogan Kecam Islamophobia
A
A
A
MARYLAND - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meresmikan masjid agung di Maryland, Amerika Serikat (AS) yang dibangun dengan dana sekitar USD100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.
Dalam peresmian masjid agung yang jadi pusat kebudayaan Islam di Maryland itu, Erdogan mengecam retorika Islamophobia yang disuarakan para bakal calon presiden AS selama kampanye.
Pembangunan masjid itu didanai Pemerintah Turki. Erdogan kesal lantaran warga Muslim di AS menjadi korban Islamophobia.”Masih ada orang yang berjalan di sekitar menyebut Muslim teroris,” kata Erdogan.
Dia menyalahkan bakal capres dari Partai Republik, Donald Trump dan Ted Cruz yang mengumbar retorika anti-Muslim. Donald Trump pernah berkomentar akan melarang warga Muslim memasuki AS untuk mencegah aksi terorisme. Sedangkan Ted Cruz menyerukan patroli di lingkungan Muslim di AS.
”Hal ini sangat menarik dan mengejutkan bagi saya untuk melihat beberapa calon presiden di sini di AS yang menggunakan tuduhan ini dan menggunakan label ini terhadap Muslim secara terbuka dan secara terus-menerus,” ujar Erdogan.
Erdogan menekankan bahwa komunitas Muslim di AS tidak ada hubungannya dengan terorisme dan pada kenyataannya justru berkontribusi untuk memperkuat AS. Menurutnya, komunitas Muslim merupakan unsur-unsur utama dari masyarakat Amerika.
”Hal ini tidak dapat diterima bagi umat Islam dunia yang akan dipaksa untuk membayar harga sebuah (serangan) horor dan penderitaan yang diciptakan oleh segelintir teroris, teroris terkenal di sini setelah (serangan) 9/11,” katanya, seperti dikutip Reuters, Minggu (3/4/2016).
Dalam peresmian masjid agung yang jadi pusat kebudayaan Islam di Maryland itu, Erdogan mengecam retorika Islamophobia yang disuarakan para bakal calon presiden AS selama kampanye.
Pembangunan masjid itu didanai Pemerintah Turki. Erdogan kesal lantaran warga Muslim di AS menjadi korban Islamophobia.”Masih ada orang yang berjalan di sekitar menyebut Muslim teroris,” kata Erdogan.
Dia menyalahkan bakal capres dari Partai Republik, Donald Trump dan Ted Cruz yang mengumbar retorika anti-Muslim. Donald Trump pernah berkomentar akan melarang warga Muslim memasuki AS untuk mencegah aksi terorisme. Sedangkan Ted Cruz menyerukan patroli di lingkungan Muslim di AS.
”Hal ini sangat menarik dan mengejutkan bagi saya untuk melihat beberapa calon presiden di sini di AS yang menggunakan tuduhan ini dan menggunakan label ini terhadap Muslim secara terbuka dan secara terus-menerus,” ujar Erdogan.
Erdogan menekankan bahwa komunitas Muslim di AS tidak ada hubungannya dengan terorisme dan pada kenyataannya justru berkontribusi untuk memperkuat AS. Menurutnya, komunitas Muslim merupakan unsur-unsur utama dari masyarakat Amerika.
”Hal ini tidak dapat diterima bagi umat Islam dunia yang akan dipaksa untuk membayar harga sebuah (serangan) horor dan penderitaan yang diciptakan oleh segelintir teroris, teroris terkenal di sini setelah (serangan) 9/11,” katanya, seperti dikutip Reuters, Minggu (3/4/2016).
(mas)
Explore More