Obama Kritik Cameron, Ini Pembelaan Gedung Putih
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih angkat bicara terkait kritik yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama terhadap Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Dalam pernyataannya, pihak Gedung Putih mengatakan, AS dan Inggris mempunyai hubungan khusus yang sangat mendalam.
"Presiden Obama menilai hubungan spesial antara AS dengan sekutu kami Inggris mempunyai nilai yang sangat mendalam," kata sekretaris Gedung Putih, Josh Earnest kepada wartawan di Air Force One, seperti dikutip dari laman New York Times, Sabtu (12/3/2016).
Earnest pun bersikeras jika Obama tidak secara langsung mengkritik PM Inggris David Cameron dalam wawancara dengan koresponden nasional Atlantic, Jeffrey Goldberg.
"Presiden Obama melihat Perdana Menteri Inggris sebagai lawan bicara yang sangat efektif dan mitra serta sekutu ketika menghadapi prioritas keamanan nasional bagi kedua negara," kata Earnest.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan The Atlantic, Obama menyalahkan Prancis dan Inggris atas kondisi di Libya saat ini. Keduanya tidak menindaklanjuti pekerjaan mereka untuk menstabilkan negara itu.
(Baca juga: Libya Kacau Balau, Obama Salahkan Prancis dan Inggris)
"Presiden Obama menilai hubungan spesial antara AS dengan sekutu kami Inggris mempunyai nilai yang sangat mendalam," kata sekretaris Gedung Putih, Josh Earnest kepada wartawan di Air Force One, seperti dikutip dari laman New York Times, Sabtu (12/3/2016).
Earnest pun bersikeras jika Obama tidak secara langsung mengkritik PM Inggris David Cameron dalam wawancara dengan koresponden nasional Atlantic, Jeffrey Goldberg.
"Presiden Obama melihat Perdana Menteri Inggris sebagai lawan bicara yang sangat efektif dan mitra serta sekutu ketika menghadapi prioritas keamanan nasional bagi kedua negara," kata Earnest.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan The Atlantic, Obama menyalahkan Prancis dan Inggris atas kondisi di Libya saat ini. Keduanya tidak menindaklanjuti pekerjaan mereka untuk menstabilkan negara itu.
(Baca juga: Libya Kacau Balau, Obama Salahkan Prancis dan Inggris)
(ian)