Donald Trump Bilang Umat Islam Membenci Amerika
A
A
A
WASHINGTON - Bakal calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan umat Islam membenci AS. Dia lantas menyerukan warga AS untuk tetap waspada.
Trump menyesalkan apa yang dia sebut sebagai “kebencian luar biasa”.”Saya pikir (umat) Islam membenci kita,” kata Donald Trump kepada CNN, hari Rabu (9/3/2016).
Miliarder AS ini menekankan pentingnya perang melawan militan radikal. ”Sangat sulit untuk menentukan. Ini sangat sulit untuk memilah-milah. Karena Anda tidak tahu siapa yang (militan radikal),” ujarnya.
”Kami harus sangat waspada. Kami harus sangat berhati-hati. Dan kami tidak bisa membiarkan orang yang datang ke negara ini yang memiliki kebencian pada Amerika Serikat,” imbuh Donald Trump.
Bakal capres ini dikenal telah banyak berkomentar kontroversial tentang Muslim selama kampanye pencapresannya.
Pada bulan Desember 2015, Donald Trump mengusulkan untuk melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat. Pada bulan November, dia pernah mengataka bahwa pada dua kesempatan terpisah umat Islam merayakan serangan 11 September 2001 terhadap menara kembar WTC.
Retorika Donald Trump yang kerap menyinggung warga Muslim sempat diprotes Gedung Putih dan Presiden Barack Obama. Gedung Putih bahkan berharap Partai Republik mencoret Donald Trump dari bursa capres.
Sedangkan Presiden Obama menegaskan, Amerika menjadi rumah bagi semua agama. Untuk melawan retorika Donald Trump yang menyinggung kaum Muslim, Obama untuk pertama kalinya mengunjungi masjid di Baltimore, AS. Obama kala itu disambut tilawah Alquran dan berdiskusi dengan komunitas Muslim di Baltimore.
Trump menyesalkan apa yang dia sebut sebagai “kebencian luar biasa”.”Saya pikir (umat) Islam membenci kita,” kata Donald Trump kepada CNN, hari Rabu (9/3/2016).
Miliarder AS ini menekankan pentingnya perang melawan militan radikal. ”Sangat sulit untuk menentukan. Ini sangat sulit untuk memilah-milah. Karena Anda tidak tahu siapa yang (militan radikal),” ujarnya.
”Kami harus sangat waspada. Kami harus sangat berhati-hati. Dan kami tidak bisa membiarkan orang yang datang ke negara ini yang memiliki kebencian pada Amerika Serikat,” imbuh Donald Trump.
Bakal capres ini dikenal telah banyak berkomentar kontroversial tentang Muslim selama kampanye pencapresannya.
Pada bulan Desember 2015, Donald Trump mengusulkan untuk melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat. Pada bulan November, dia pernah mengataka bahwa pada dua kesempatan terpisah umat Islam merayakan serangan 11 September 2001 terhadap menara kembar WTC.
Retorika Donald Trump yang kerap menyinggung warga Muslim sempat diprotes Gedung Putih dan Presiden Barack Obama. Gedung Putih bahkan berharap Partai Republik mencoret Donald Trump dari bursa capres.
Sedangkan Presiden Obama menegaskan, Amerika menjadi rumah bagi semua agama. Untuk melawan retorika Donald Trump yang menyinggung kaum Muslim, Obama untuk pertama kalinya mengunjungi masjid di Baltimore, AS. Obama kala itu disambut tilawah Alquran dan berdiskusi dengan komunitas Muslim di Baltimore.
(mas)