Soal Uji Coba Rudal, Biden Ancam Iran
A
A
A
TEL AVIV - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan, pihaknya akan memberikan respon keras jika Iran terbukti melakukan uji coba rudal balistik terbaru. Menurutnya, uji coba ini melanggar kesepakatan nuklir yang dicapai akhir tahun lalu.
"Saya ingin menegaskan kembali, karena saya tahu orang-orang masih ragu, jika pada kenyataannya mereka melanggar kesepakatan (nuklir), kami akan bertindak," kata Biden saat melakukan kunjungan ke Israel.
"Semua kegiatan konvensional mereka di luar kesepakatan, yang masih di luar kesepakatan, kami akan dan sedang berusaha untuk bertindak di mana pun kita bisa menemukannya," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (9/3).
Latihan peluncuran rudal balistik besar-besaran oleh Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran dikabarkan dilakukan kemarin, dan diberi kode Eqtedar-e-Velayat. Uji tembak sejumlah rudal balistik ini sendiri terjadi dua bulan setelah AS menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap beberapa individu yang terkait dengan program rudal Iran.
Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh menuturkan, rudal terbaru yang baru saja mereka uji coba ditujukan untuk menyerang Israel.
"Alasan kami merancang rudal kami untuk mampu mencapai jarak 2.000 Km adalah untuk dapat memukul musuh kita yakni rezim Zionis dari jarak yang aman," kata Hajizadeh dalam sebuah pernyataan.
"Saya ingin menegaskan kembali, karena saya tahu orang-orang masih ragu, jika pada kenyataannya mereka melanggar kesepakatan (nuklir), kami akan bertindak," kata Biden saat melakukan kunjungan ke Israel.
"Semua kegiatan konvensional mereka di luar kesepakatan, yang masih di luar kesepakatan, kami akan dan sedang berusaha untuk bertindak di mana pun kita bisa menemukannya," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (9/3).
Latihan peluncuran rudal balistik besar-besaran oleh Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran dikabarkan dilakukan kemarin, dan diberi kode Eqtedar-e-Velayat. Uji tembak sejumlah rudal balistik ini sendiri terjadi dua bulan setelah AS menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap beberapa individu yang terkait dengan program rudal Iran.
Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh menuturkan, rudal terbaru yang baru saja mereka uji coba ditujukan untuk menyerang Israel.
"Alasan kami merancang rudal kami untuk mampu mencapai jarak 2.000 Km adalah untuk dapat memukul musuh kita yakni rezim Zionis dari jarak yang aman," kata Hajizadeh dalam sebuah pernyataan.
(esn)