Orang-orang Melihat Saya seperti Alien
A
A
A
BANGALORE - Seorang perempuan India bernama Dhanya Ravi, 27, menderita penyakit langka berupa tulang rapuh. Menurutnya, orang-orang melihat dirinya seperti alien.
Dhanya menderita penyakit Ostogenesis Imperfecta yang tidak dapat disembuhkan. Perempuan yang dijuluki “Glass Women” asal Bangalore itu menjalani hidup dengan 300 tulang patah di tubuhnya.
Dia menderita sakit luar biasa tapi hanya bisa bersandar dengan tenang sampai rasa sakitnya hilang. Dhanya menderita sakit langka itu sejak berusia dua bulan.
Dalam setiap bulannya, satu tulangnya patah. Dia merasakannya ketika sedang istirahat.
Meski sakit luar biasa, dia terus merahasiakannya karena tidak ingin membuat ibunya bersedih.
“Setiap kali saya mematahkan tulang, saya mencoba untuk menyimpannya untuk diri sendiri, untuk mencegah ibu saya terlihat menangis karena harus menunggu lama ketika hal itu terjadi. Saya beristirahat selama beberapa hari sampai rasa sakit hilang,” katanya kepada Mail Online, Kamis (3/3/2016).
”Ini adalah perasaan yang mengerikan untuk melihat ibu saya menangis dengan saya, dia menderita karena kondisi saya,” ujarnya.
Dhanya tumbuh dengan duduk di kursi roda. Dia merasa sulit untuk menonton anak-anak lain berlarian dan bermain sementara dia duduk di rumah menonton mereka dari jendela.
”Ini sulit," katanya. ”Setiap kali saya bergerak di sekitar, tulang saya patah. Saya bisa mendapati patah tulang hanya dengan keluar dari tempat tidur,” sambung dia.
”Saya tidak bisa bermain seperti anak-anak lain dan jadi kesepian. Saya tidak bisa bermain kasar, memanjat pohon dan hal semacam itu, jadi saya menghabiskan berjam-jam bermain PlayStation dengan saudara saya dan saya mencintai Barbie, dia adalah pahlawan saya,” ucap Dhanya.
“Saya kadang-kadang kesepian. Orang-orang melihat saya seperti alien,” katanya.
”Sekarang saya tahu bagaimana melawan kesepian. Saya menggunakan WhatsApp dan pergi pada hari libur dengan teman-teman dan keluarga, kami bersenang-senang bersama,” imbuh dia.
Dia menjelaskan detail tentang kondisi sakitnya.”Ini bukan hanya soal tulang. Setelah begitu banyak tulang patah, cacat, organ sisanya merasa sulit untuk bekerja.Saya seharusnya bergantung pada orang tua saya untuk bergerak, tapi saya tidak pernah merasa buruk untuk semua ini. Saya baru-baru ini mendapat kursi roda listrik. Saya suka menyebutnya sebagai BMW saya,” paparnya.
Sebagian besar dari 70 juta pasien di India hidup dengan penyakit langka dan tidak dapat disembuhkan. Mereka rata-rata menunggu tujuh tahun sebelum didiagnosis dokter.
Dhanya ketika baru berusia dua bulan menangis terus-menerus. Orang tuanya saat itu membawanya kembali ke rumah sakit dan dokter yang menemukan ada patah tulang di pahanya.
Dhanya menderita penyakit Ostogenesis Imperfecta yang tidak dapat disembuhkan. Perempuan yang dijuluki “Glass Women” asal Bangalore itu menjalani hidup dengan 300 tulang patah di tubuhnya.
Dia menderita sakit luar biasa tapi hanya bisa bersandar dengan tenang sampai rasa sakitnya hilang. Dhanya menderita sakit langka itu sejak berusia dua bulan.
Dalam setiap bulannya, satu tulangnya patah. Dia merasakannya ketika sedang istirahat.
Meski sakit luar biasa, dia terus merahasiakannya karena tidak ingin membuat ibunya bersedih.
“Setiap kali saya mematahkan tulang, saya mencoba untuk menyimpannya untuk diri sendiri, untuk mencegah ibu saya terlihat menangis karena harus menunggu lama ketika hal itu terjadi. Saya beristirahat selama beberapa hari sampai rasa sakit hilang,” katanya kepada Mail Online, Kamis (3/3/2016).
”Ini adalah perasaan yang mengerikan untuk melihat ibu saya menangis dengan saya, dia menderita karena kondisi saya,” ujarnya.
Dhanya tumbuh dengan duduk di kursi roda. Dia merasa sulit untuk menonton anak-anak lain berlarian dan bermain sementara dia duduk di rumah menonton mereka dari jendela.
”Ini sulit," katanya. ”Setiap kali saya bergerak di sekitar, tulang saya patah. Saya bisa mendapati patah tulang hanya dengan keluar dari tempat tidur,” sambung dia.
”Saya tidak bisa bermain seperti anak-anak lain dan jadi kesepian. Saya tidak bisa bermain kasar, memanjat pohon dan hal semacam itu, jadi saya menghabiskan berjam-jam bermain PlayStation dengan saudara saya dan saya mencintai Barbie, dia adalah pahlawan saya,” ucap Dhanya.
“Saya kadang-kadang kesepian. Orang-orang melihat saya seperti alien,” katanya.
”Sekarang saya tahu bagaimana melawan kesepian. Saya menggunakan WhatsApp dan pergi pada hari libur dengan teman-teman dan keluarga, kami bersenang-senang bersama,” imbuh dia.
Dia menjelaskan detail tentang kondisi sakitnya.”Ini bukan hanya soal tulang. Setelah begitu banyak tulang patah, cacat, organ sisanya merasa sulit untuk bekerja.Saya seharusnya bergantung pada orang tua saya untuk bergerak, tapi saya tidak pernah merasa buruk untuk semua ini. Saya baru-baru ini mendapat kursi roda listrik. Saya suka menyebutnya sebagai BMW saya,” paparnya.
Sebagian besar dari 70 juta pasien di India hidup dengan penyakit langka dan tidak dapat disembuhkan. Mereka rata-rata menunggu tujuh tahun sebelum didiagnosis dokter.
Dhanya ketika baru berusia dua bulan menangis terus-menerus. Orang tuanya saat itu membawanya kembali ke rumah sakit dan dokter yang menemukan ada patah tulang di pahanya.
(mas)