AS Selidiki 14 Kasus Penularan Virus Zika Lewat Seks
A
A
A
WASHINGTON - Para pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki 14 laporan baru kemungkinan penularan virus Zika dimana beberapa diantaranya melibatkan wanita hamil.
"Belum ada bukti bahwa perempuan dapat menularkan virus Zika ke pasangan seks mereka, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami masalah ini," kata badan kesehatan penyakit menular AS, Centers for Disease Control (CDC) dikutip dari BBC, Rabu (24/2/2016).
Selain itu, CDC juga menyarankan kepada mereka yang melakukan perjalanan ke daerah endemic virus Zika untuk menggunakan kondom atau tidak berhubungan seksual terlebih dahulu.
Pekan lalu, para ilmuwan mengatakan, hasil penelitian yang melibatkan wanita hamil di Brazil memperkuat teoris jika Zika menjadi penyebab cacat lahir microcephaly pada bayi. Cacat ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan kepala abnormal berukuran kecil dan mempengaruhi perkembangan kognitif mereka.
Penelitian ini mengkonfirmasikan adanya virus Zika dalam cairan ketuban dari dua wanita yang memiliki gejala terpapar virus Zika selama masa kehamilan mereka. Ilmuwan Brasil mengatakan hal ini menunjukkan jika virus Zika dapat menginfeksi janin.
Metode utama infeksi virus tetap gigitan nyamuk. Para ahli mengatakan wanita yang sedang hamil harus mencoba untuk menghindari serangga.
"Belum ada bukti bahwa perempuan dapat menularkan virus Zika ke pasangan seks mereka, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami masalah ini," kata badan kesehatan penyakit menular AS, Centers for Disease Control (CDC) dikutip dari BBC, Rabu (24/2/2016).
Selain itu, CDC juga menyarankan kepada mereka yang melakukan perjalanan ke daerah endemic virus Zika untuk menggunakan kondom atau tidak berhubungan seksual terlebih dahulu.
Pekan lalu, para ilmuwan mengatakan, hasil penelitian yang melibatkan wanita hamil di Brazil memperkuat teoris jika Zika menjadi penyebab cacat lahir microcephaly pada bayi. Cacat ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan kepala abnormal berukuran kecil dan mempengaruhi perkembangan kognitif mereka.
Penelitian ini mengkonfirmasikan adanya virus Zika dalam cairan ketuban dari dua wanita yang memiliki gejala terpapar virus Zika selama masa kehamilan mereka. Ilmuwan Brasil mengatakan hal ini menunjukkan jika virus Zika dapat menginfeksi janin.
Metode utama infeksi virus tetap gigitan nyamuk. Para ahli mengatakan wanita yang sedang hamil harus mencoba untuk menghindari serangga.
(ian)