Korban Tewas Konflik Suriah Sentuh Angka 470 Ribu Jiwa
A
A
A
LONDON - Dalam lima tahun perang saudara yang melanda Suriah, 400.000 warga Suriah telah tewas dan 70.000 lainnya tewas akibat tidak adanya sarana kebutuhan dasar macam air bersih dan kesehatan. Begitu bunyi laporan yang diturunkan surat kabar Inggris, The Guardian.
"Ditambah, mereka yang terluka akibat konflik, maka jumlahnya mencapai lebih 11 persen dari populasi," begitu bunyi laporan The Guardian mengutip Pusat Penelitian Kebijakan Suriah seperti dilansir dari Reuters, Kamis (11/2/2016).
Dalam laporannya, The Guardian menyatakan bahwa 400 ribu warga Suriah tewas akibat kekerasan. Sedangkan 70 ribu lainnya meninggal akibat faktor kesehatan, obat-obatan, air bersih, atau tidak memiliki tempat tinggal.
"Sekitar 1,9 juta orang telah terluka akibat konflik. Harapan hidup pun telah menurun dari 70 pada 2010 lalu menjadi 55,4 pada tahun 2015. Kerugian ekonomi secara keseluruhan akibat konflik diperkirakan mencapai USD 255 miliar," begitu bunyi laporan The Guardian.
Konflik Suriah memang menjadi kian rumit, setelah ISIS masuk ke negara itu. Kelompok teroris itu menduduki sejumlah wilayah di Suriah, yang dijadikan alasan oleh negara-negara besar untuk melakukan operasi militer di Suriah. Amerika Serikat dan sekutunya menjadi salah satu pihak yang "meramaikan" perang saudara ini. Selain AS, Rusia juga ikut menggelar operasi militer di Suriah.
"Ditambah, mereka yang terluka akibat konflik, maka jumlahnya mencapai lebih 11 persen dari populasi," begitu bunyi laporan The Guardian mengutip Pusat Penelitian Kebijakan Suriah seperti dilansir dari Reuters, Kamis (11/2/2016).
Dalam laporannya, The Guardian menyatakan bahwa 400 ribu warga Suriah tewas akibat kekerasan. Sedangkan 70 ribu lainnya meninggal akibat faktor kesehatan, obat-obatan, air bersih, atau tidak memiliki tempat tinggal.
"Sekitar 1,9 juta orang telah terluka akibat konflik. Harapan hidup pun telah menurun dari 70 pada 2010 lalu menjadi 55,4 pada tahun 2015. Kerugian ekonomi secara keseluruhan akibat konflik diperkirakan mencapai USD 255 miliar," begitu bunyi laporan The Guardian.
Konflik Suriah memang menjadi kian rumit, setelah ISIS masuk ke negara itu. Kelompok teroris itu menduduki sejumlah wilayah di Suriah, yang dijadikan alasan oleh negara-negara besar untuk melakukan operasi militer di Suriah. Amerika Serikat dan sekutunya menjadi salah satu pihak yang "meramaikan" perang saudara ini. Selain AS, Rusia juga ikut menggelar operasi militer di Suriah.
(ian)