Iran-Rusia Bahas Pembelian Su-30
Iran-Rusia Bahas Pembelian Su-30
A
A
A
TEHERAN - Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan mengatakan, pihaknya tengah terlibat pembicaraan dengan Rusia mengenai rencana pembelian jet tempur dari negara tersebut. Iran, menurut Dehghan tertarik dengan jet tempur Rusia Sukhoi Su-30.
"Teheran dan Moskow juga telah memulai pembicaraan mengenai pembelian jet tempur Sukhoi-30. Kami bahkan telah memutuskan berapa banyak jet tempur Sukhoi-30 yang ingin kami beli," ucap Dehghan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (10/2).
Di kesempatan yang sama, Dehghan juga menuturkan, pihaknya akan segera menerima sistem pertahanan udara S-300 dari Rusia. Seperti diketahui Iran pada akhir tahun lalu telah merampungkan pembelian salah satu sistem pertahanan udara tercanggih itu.
Pembelian S-300 oleh Iran dari Rusia bisa dikatakan mirip dengan sebuah drama seri. Banyak sekali drama, dan kegagalan yang meliputinya, dimana Rusia sempat membatalkan kerjasama pembelian ini pada tahun 2010, atau setelah PBB menjatuhkan embargo senjata pada Iran.
Lalu, kerjasama ini berlanjut pada tahun lalu, setelah PBB mencabut embargo itu, yang merupakan dampak dari dicapaikan kesepakatan nuklir Iran. Kesepakatan pembelian S-300 pun akhirnya rampung pada akhir tahun 2015 kemarin.
"Iran dalam dua bulan kedepan akan mulai menerima sistem pertahanan S-300 dari Rusia, dan seluruh pesanan sistem pertahanan udara tersebut akan diterima Iran pada akhir tahun mendatang," sambungnya.
"Teheran dan Moskow juga telah memulai pembicaraan mengenai pembelian jet tempur Sukhoi-30. Kami bahkan telah memutuskan berapa banyak jet tempur Sukhoi-30 yang ingin kami beli," ucap Dehghan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (10/2).
Di kesempatan yang sama, Dehghan juga menuturkan, pihaknya akan segera menerima sistem pertahanan udara S-300 dari Rusia. Seperti diketahui Iran pada akhir tahun lalu telah merampungkan pembelian salah satu sistem pertahanan udara tercanggih itu.
Pembelian S-300 oleh Iran dari Rusia bisa dikatakan mirip dengan sebuah drama seri. Banyak sekali drama, dan kegagalan yang meliputinya, dimana Rusia sempat membatalkan kerjasama pembelian ini pada tahun 2010, atau setelah PBB menjatuhkan embargo senjata pada Iran.
Lalu, kerjasama ini berlanjut pada tahun lalu, setelah PBB mencabut embargo itu, yang merupakan dampak dari dicapaikan kesepakatan nuklir Iran. Kesepakatan pembelian S-300 pun akhirnya rampung pada akhir tahun 2015 kemarin.
"Iran dalam dua bulan kedepan akan mulai menerima sistem pertahanan S-300 dari Rusia, dan seluruh pesanan sistem pertahanan udara tersebut akan diterima Iran pada akhir tahun mendatang," sambungnya.
(esn)
Explore More