Ini Dia Kuda Hitam di Pemilu AS
A
A
A
JAKARTA - Dalam setiap pemilihan umum kerap muncul calon yang pada awalnya tidak diperhitungkan, namun tiba-tiba melejit dan menjadi pesaing utama. Hal ini juga berlaku dalam pemilihan Presiden yang akan berlangsung di Amerika Serikat (AS) tahun ini.
Menurut pengamat politik dari Universitas Georgetown, Casimir A. Yost, ada dua calon yang menjadi kuda hitam dalam pilpres AS tahun ini. Dua calon itu adalah Bernard Sanders dari Partai Demokrat dan Marco Rubio dari Partai Republik.
"Satu tahun lalu nyaris tidak ada yang mengenal Sanders, selain masyarakat Vermont dan sekitarnya," ucap Yost saat berbicara di pusat kebudataan AS di Jakarta pada Rabu (3/2).
Saat ini, secara mengejutkan Sanders hampir mengungguli Hillary Clinton, yang merupakan calon favorit di Partai Demokrat. Dalam kaukus kemarin, Hillary hanya unggul kurang dari setengah persen atas Sanders.
Yost menuturkan alasan Sanders bisa membuat kejutan adalah lantaran program-programnya yang menarik minat anak-anak muda. Program Sanders memang sangat fokus pada kesejahteraan pekerja di kelas menengah, dan juga layanan kesehatan. Isu-isu ini menjadi perhatian anak-anak muda di AS.
Sementara itu, Marco Rubio dari Partai Republik dinilai sebagai kuda hitam karena dia adalah calon termuda, dengan pemikiran yang sedikit berbeda dibanding dengan calon lainnya yang masih sangat koservatif.
"Dia masih sangat muda, dia baru beusia 42 tahun, dan datang dari antah berantah. Dirinya memiliki pandangan yang sedikit demokratis dibanding calon lainnya," ungkap Yostm
Rubio yang memiliki darah Kuba dan AS secara mengejutkan hampir bisa menyamai perolehan suara Donald Trump dalam kaukus Senin kemarin. Rubio mendapat 23 persen suara, sedangkan Trump 24 persen suara.
Yost menyakini bahwa Rubio akan menjadi saingan utama Ted Cruz, dan menggerser Trump dalam pemilihan capres AS dari Partai Republik. "Kita harus memperhatikan pemuda ini," imbuh Yost.
Menurut pengamat politik dari Universitas Georgetown, Casimir A. Yost, ada dua calon yang menjadi kuda hitam dalam pilpres AS tahun ini. Dua calon itu adalah Bernard Sanders dari Partai Demokrat dan Marco Rubio dari Partai Republik.
"Satu tahun lalu nyaris tidak ada yang mengenal Sanders, selain masyarakat Vermont dan sekitarnya," ucap Yost saat berbicara di pusat kebudataan AS di Jakarta pada Rabu (3/2).
Saat ini, secara mengejutkan Sanders hampir mengungguli Hillary Clinton, yang merupakan calon favorit di Partai Demokrat. Dalam kaukus kemarin, Hillary hanya unggul kurang dari setengah persen atas Sanders.
Yost menuturkan alasan Sanders bisa membuat kejutan adalah lantaran program-programnya yang menarik minat anak-anak muda. Program Sanders memang sangat fokus pada kesejahteraan pekerja di kelas menengah, dan juga layanan kesehatan. Isu-isu ini menjadi perhatian anak-anak muda di AS.
Sementara itu, Marco Rubio dari Partai Republik dinilai sebagai kuda hitam karena dia adalah calon termuda, dengan pemikiran yang sedikit berbeda dibanding dengan calon lainnya yang masih sangat koservatif.
"Dia masih sangat muda, dia baru beusia 42 tahun, dan datang dari antah berantah. Dirinya memiliki pandangan yang sedikit demokratis dibanding calon lainnya," ungkap Yostm
Rubio yang memiliki darah Kuba dan AS secara mengejutkan hampir bisa menyamai perolehan suara Donald Trump dalam kaukus Senin kemarin. Rubio mendapat 23 persen suara, sedangkan Trump 24 persen suara.
Yost menyakini bahwa Rubio akan menjadi saingan utama Ted Cruz, dan menggerser Trump dalam pemilihan capres AS dari Partai Republik. "Kita harus memperhatikan pemuda ini," imbuh Yost.
(esn)