Virus Zika Hantui Ibu Hamil, NGO Belanda Tawarkan Pil Aborsi Gratis

Rabu, 03 Februari 2016 - 16:35 WIB
Virus Zika Hantui Ibu...
Virus Zika Hantui Ibu Hamil, NGO Belanda Tawarkan Pil Aborsi Gratis
A A A
DEN HAAG - Sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) Belanda menawarkan pil aborsi gratis secara online untuk para ibu hamil yang terinfeksi virus Zika. Virus itu telah menghantau para ibu hamil di benua Amerika, di mana virus itu menyebabkan bayi lahir dengan kondisi cacat.

Dampak virus Zika yang disebarkan oleh gigitan nyamuk menyebabkan microcephaly, kondisi di mana kepala dan otak si bayi tidak berkembang ke ukuran yang normal.

Pada hari Senin lalu, WHO menetapkan keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional setelah virus itu merebak di berbagai negara. Para wanita hamil di berbagai negara telah disarankan untuk menghindari perjalanan ke negara-negara yang jadi endemik virus Zika, seperti Brasil, Kolombia, dan El Salvador.

Rebecca Gomperts, pendiri dan direktur dari organisasi kesehatan reproduksi "Women on Web", mengumumkan bahwa NGO-nya akan memberikan layanan medis dan pil aborsi gratis untuk ibu hamil yang terinfeksi virus Zika.


”Epidemi Zika, yang ditularkan oleh nyamuk dan dapat menyebabkan(bayi) lahir cacat pada wanita hamil, menyebar dengan cepat di Amerika Selatan, di mana aborsi secara hukum dibatasi,” katanya, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip IB Times.

Pemerintah negara-negara Amerika Latin telah mengkriminalisasi aborsi karena dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Menurut Gomperts, wanita memiliki sedikit pilihan untuk menghindari kehamilan atau mengakhiri kehamilan jika mereka terinfeksi oleh virus Zika.


Oleh karena itu Women on Web (www.womenonweb.org) akan menawarkan aborsi medis gratis untuk wanita hamil yang terinfeksi Zika. Wanita dapat melakukan konsultasi online, dan ketika mereka mengirim hasil laboratorium yang menunjukkan terinfeksi Zika, paket berisi pil aborsi medis akan dikirimkan secara gratis,” katanya, melalui situs resmi NGO Belanda itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0939 seconds (0.1#10.140)