Keterlaluan! Video Porno Diputar saat Pemakaman Keluarga di Inggris
A
A
A
CARDIFF - Pemakaman seorang ayah dan bayi korban kecelakaan tragis sebuah keluarga di Inggris diwarnai tindakan keterlaluan, di mana video porno diputar di layar televisi besar saat ritual pemakaman berlangsung. Pihak keluarga korban marah atas insiden itu.
Semula, ratusan orang berkumpul khidmat di Krematorium Thornhill, Cardiff, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Simon Lewis, 33, dan anak bayinya yang tewas dalam tabrakan mobil.
Kecelakaan pada malam tahun baru itu juga menewaskan istri Lewis yang tengah hamil dan putri mereka yang berusia tiga tahun. Istri dan putri Lewis telah dimakamkan lebih dulu.
Tapi, siapa sangka tindakan blunder pemutaran video porno telah mengacaukan prosesi pemakaman Lewis dan bayinya pada hari Rabu kemarin. Pihak Dewan Kota Cardiff yang mengikuti ritual pemakaman telah meluncurkan investigasi perihal tindakan keterlaluan itu.
”Itu benar-benar menjijikkan, pendeta berbalik bukannya tertuju ke video dari Simon Lewis, melainkan ke sebuah video porno hard-core yang diputar di layar,” kata seseorang yang ikut dalam pemakaman, yang menolak diidentifikasi.
“Semua orang kaget, ayah mertua Simon marah, dia berteriak pada semua staf yang hadir dan mengatakan kepada mereka untuk mematikan (video porno),” ujarnya. ”Mereka butuh hampir empat menit untuk mematikannya, orang tidak bisa percaya apa yang mereka lihat.”
”Untuk pendeta, dia telah menangani dengan sangat baik. Dia meminta maaf atas nama Dewan Cardiff dan mengatakan bahwa dalam 30 tahun menjalani pekerjaan, dia belum pernah melihatnya seperti kotoran,” imbuh warga yang jadi saksi mata itu.
Pendeta Lionel Fanthorpe, yang memimpin upacara pemakaman, membenarkan insiden memalukan itu. ”Saya ingat melihat di layar dan melihat beberapa jenis video muncul dan suara sangat keras,” katanya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Kamis (28/1/2016).
”Saya melihat jemaat saya bukannya layar TV, tapi ketika saya mendengar suara itu dan anggota jemaat bergerak menuju layar, saya menyadari ada sesuatu yang salah,” ujarnya.
”Anggota keluarga sangat tertekan dan ayah mertua Simon sangat marah. Untungnya seorang insinyur datang untuk memperbaiki situasi dan mematikannya. Tampaknya ini menjadi semacam kecelakaan elektronik.”
Pihak Dewan Cardiff menyatakan, ada empat layar televisi yang digunakan. Namun, ada salah satu yang rusak. ”Kami berusaha untuk menentukan apakah TV pintar bisa mengambil siaran secara tidak sengaja dari bluetooth atau koneksi Wifi. TV lainnya tidak terpengaruh,” kata pihak Dewan Cardiff melalui seorang juru bicara.
Semula, ratusan orang berkumpul khidmat di Krematorium Thornhill, Cardiff, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Simon Lewis, 33, dan anak bayinya yang tewas dalam tabrakan mobil.
Kecelakaan pada malam tahun baru itu juga menewaskan istri Lewis yang tengah hamil dan putri mereka yang berusia tiga tahun. Istri dan putri Lewis telah dimakamkan lebih dulu.
Tapi, siapa sangka tindakan blunder pemutaran video porno telah mengacaukan prosesi pemakaman Lewis dan bayinya pada hari Rabu kemarin. Pihak Dewan Kota Cardiff yang mengikuti ritual pemakaman telah meluncurkan investigasi perihal tindakan keterlaluan itu.
”Itu benar-benar menjijikkan, pendeta berbalik bukannya tertuju ke video dari Simon Lewis, melainkan ke sebuah video porno hard-core yang diputar di layar,” kata seseorang yang ikut dalam pemakaman, yang menolak diidentifikasi.
“Semua orang kaget, ayah mertua Simon marah, dia berteriak pada semua staf yang hadir dan mengatakan kepada mereka untuk mematikan (video porno),” ujarnya. ”Mereka butuh hampir empat menit untuk mematikannya, orang tidak bisa percaya apa yang mereka lihat.”
”Untuk pendeta, dia telah menangani dengan sangat baik. Dia meminta maaf atas nama Dewan Cardiff dan mengatakan bahwa dalam 30 tahun menjalani pekerjaan, dia belum pernah melihatnya seperti kotoran,” imbuh warga yang jadi saksi mata itu.
Pendeta Lionel Fanthorpe, yang memimpin upacara pemakaman, membenarkan insiden memalukan itu. ”Saya ingat melihat di layar dan melihat beberapa jenis video muncul dan suara sangat keras,” katanya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Kamis (28/1/2016).
”Saya melihat jemaat saya bukannya layar TV, tapi ketika saya mendengar suara itu dan anggota jemaat bergerak menuju layar, saya menyadari ada sesuatu yang salah,” ujarnya.
”Anggota keluarga sangat tertekan dan ayah mertua Simon sangat marah. Untungnya seorang insinyur datang untuk memperbaiki situasi dan mematikannya. Tampaknya ini menjadi semacam kecelakaan elektronik.”
Pihak Dewan Cardiff menyatakan, ada empat layar televisi yang digunakan. Namun, ada salah satu yang rusak. ”Kami berusaha untuk menentukan apakah TV pintar bisa mengambil siaran secara tidak sengaja dari bluetooth atau koneksi Wifi. TV lainnya tidak terpengaruh,” kata pihak Dewan Cardiff melalui seorang juru bicara.
(mas)