Akibat Virus Zika, Brazil Minta Warganya Tunda Kehamilan
A
A
A
BRASILIA - Pemerintah Brazil dilaporkan meminta kepada warganya untuk menunda memiliki anak untuk sementara waktu. Hal ini disebabkan semakin merebaknya virus Zika di Negeri Samba tersebut.
Virus Zika, yang disebarkan oleh nyamuk ageis agepty tersebut telah menyerang ribuan jabang bayi di Brazil. Dilaporakan sekitar 2.700 bayi di Brazil lahir dalam kondisi cacat akibat terpapar virus itu.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir Russia Today pada Senin (25/1), virus Zika bukan hanya menjadi endemik di Brazil saja, tapi hampir di seluruh wilayah di Amerika, khususnya Amerika Selatan.
"Virus Zika, yang dibawa oleh nyamuk telah menyebar di semua negara di seluruh Amerika, kecuali Kanada dan Chile," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataannya, WHO juga meminta kepada seluruh wanita untuk segera memeriksakan diri jika mereka baru saja mengunjungi negara-negara yang sudah terpapar virus tersebut. "Mereka harus segera berkonsultasi dengan dokter," sambungnya.
Sama halnya dengan HIV atau AIDS, sampai saat ini virus yang menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir, yang mampu menyebabkan autisme tersebut belum ditemukan obatnya.
Virus Zika, yang disebarkan oleh nyamuk ageis agepty tersebut telah menyerang ribuan jabang bayi di Brazil. Dilaporakan sekitar 2.700 bayi di Brazil lahir dalam kondisi cacat akibat terpapar virus itu.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir Russia Today pada Senin (25/1), virus Zika bukan hanya menjadi endemik di Brazil saja, tapi hampir di seluruh wilayah di Amerika, khususnya Amerika Selatan.
"Virus Zika, yang dibawa oleh nyamuk telah menyebar di semua negara di seluruh Amerika, kecuali Kanada dan Chile," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataannya, WHO juga meminta kepada seluruh wanita untuk segera memeriksakan diri jika mereka baru saja mengunjungi negara-negara yang sudah terpapar virus tersebut. "Mereka harus segera berkonsultasi dengan dokter," sambungnya.
Sama halnya dengan HIV atau AIDS, sampai saat ini virus yang menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir, yang mampu menyebabkan autisme tersebut belum ditemukan obatnya.
(esn)