Pria Afghanistan Mutilasi Hidung Istri setelah Nikahi Gadis 7 Tahun
A
A
A
MAYMANA - Pria Aghanistan bernama Mohammad Khan, memutilasi hidung istrinya, Reza Gul, 20, dengan pisau saku sebelumnya melarikan diri ke wilayah kelompok Taliban. Pria itu menyiksa istrinya setelah dia pulang dari Iran dan menikahi gadis berusia tujuh tahun sebagai istri kedua.
Korban dinikahi Mohammad Khan saat dia masih remaja, yaitu berusia 15 tahun. Akibat mutilasi itu, Reza Gul mengalami cacat dan harus menjalani operasi rekonstruktif.
Polisi dan badan intelijen sedang memburu pelaku yang telah melarikan diri ke wilayah yang dikuasai kelompok Taliban. Reza Gul, dirawat di rumah sakit di wilayah Faryab sejak serangan pada hari Minggu. Perempuan dengan satu anak itu kehilangan banyak darah.
Gubernur Provinsi Faryab, Ahmad Javed Bedar, mengkonfirmasi aksi mutilasi hidung yang dilakukan Mohammad Khan terhadap istrinya. Menurutnya, korban membutuhkan operasi bedah rekonstruksi, yang tidak mungkin dilakukan di rumah sakit pemerintah daerah.
Korban, ujarnya,kemungkinan akan akan diterbangkan ke Turki untuk pengobatan. Fawzia Salimi, direktur rumah sakit di Maymana, Ibu Kota Provinsi Faryab, mengatakan Mohammad Khan pulang dari Iran tiga bulan yang lalu sebelum akhirnya menyiksa sang istri.
Alema, aktivis pembela hak-hak perempuan yang berbasis di Kabul, mengutuk kekerasan itu.”Tindakan brutal dan biadab tersebut harus dikutuk keras,” katanya, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (20/1/2016).
”Insiden seperti itu tidak akan terjadi jika sistem peradilan pemerintah menghukum berat serangan terhadap perempuan,” katanya lagi. Belum jelas motif pelaku memutilasi sang istri yang sudah dinikahi selama lima tahun itu.
Korban dinikahi Mohammad Khan saat dia masih remaja, yaitu berusia 15 tahun. Akibat mutilasi itu, Reza Gul mengalami cacat dan harus menjalani operasi rekonstruktif.
Polisi dan badan intelijen sedang memburu pelaku yang telah melarikan diri ke wilayah yang dikuasai kelompok Taliban. Reza Gul, dirawat di rumah sakit di wilayah Faryab sejak serangan pada hari Minggu. Perempuan dengan satu anak itu kehilangan banyak darah.
Gubernur Provinsi Faryab, Ahmad Javed Bedar, mengkonfirmasi aksi mutilasi hidung yang dilakukan Mohammad Khan terhadap istrinya. Menurutnya, korban membutuhkan operasi bedah rekonstruksi, yang tidak mungkin dilakukan di rumah sakit pemerintah daerah.
Korban, ujarnya,kemungkinan akan akan diterbangkan ke Turki untuk pengobatan. Fawzia Salimi, direktur rumah sakit di Maymana, Ibu Kota Provinsi Faryab, mengatakan Mohammad Khan pulang dari Iran tiga bulan yang lalu sebelum akhirnya menyiksa sang istri.
Alema, aktivis pembela hak-hak perempuan yang berbasis di Kabul, mengutuk kekerasan itu.”Tindakan brutal dan biadab tersebut harus dikutuk keras,” katanya, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (20/1/2016).
”Insiden seperti itu tidak akan terjadi jika sistem peradilan pemerintah menghukum berat serangan terhadap perempuan,” katanya lagi. Belum jelas motif pelaku memutilasi sang istri yang sudah dinikahi selama lima tahun itu.
(mas)