Usik Eksekusi Saudi, Iran Juga Banyak Mengeksekusi Ulama Sunni
![Usik Eksekusi Saudi,...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2016/01/08/43/1075450/usik-eksekusi-saudi-iran-juga-banyak-mengeksekusi-ulama-sunni-dkC-thumb.jpg)
Usik Eksekusi Saudi, Iran Juga Banyak Mengeksekusi Ulama Sunni
A
A
A
TEHERAN - Iran yang mengusik eksekusi ulama syiah terkemuka Nimr Baqir Al-Nimr oleh Arab Saudi, diketahui juga banyak mengeksekusi ulama Sunni. Data kelompok HAM, Amnesty International, menyebut Iran telah mengeksekusi lebih dari 1.000 orang pada 2014, termasuk ulama dan aktivis minoritas Sunni.
Amnesty juga merinci data eksekusi yang dilakukan Iran tahun 2015, di mana lebih dari 753 orang dieksekusi pada semester pertama 2015.
Kelompok HAM yang berbasis di London itu menyatakan bahwa, Pemerintah Iran hanya mengungkapkan hitungan resmi eksekusi yang diputuskan pengadilan. Sedangkan jumlah korban eksekusi yang sebenarnya melebihi perhitungan resmi.
Pada bulan Oktober lalu, Iran menegaskan telah menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang ulama Sunni, Shahram Ahadi, yang ditangkap pada tahun 2009.
”Korban eksekusi mengejutkan di Iran untuk semester pertama tahun 2015, melukiskan gambaran menakutkan dari mesin eksekusi negara, pembunuhan atas nama hukum pada skala massal,” bunyi pernyataan Amnesty melalui seorang pejabatnya.
Ahmed Shaheed, Pelapor Khusus PBB yang memantau Iran, menyatakan bahwa pada akhir Oktober 2015, Iran telah menghukum mati dengan jumlah yang mengejutkan. ”Iran terus mengeksekusi lebih banyak individu dibanding negara lain di dunia,” katanya, seperti dikutip Al Arabiya.
Di era pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang dikenal sebagai tokoh moderat, eksekusi di Iran juga masih banyak. Kantor berita Turki, Anadolu, mengutip laporan kelompok HAM bahwa pada bulan lalu bahwa Mahkamah Agung di Teheran meratifikasi eksekusi terhadap 27 pengkhotbah dan syeikh Sunni atas tuduhan terlibat pemberontakan.
Amnesty juga merinci data eksekusi yang dilakukan Iran tahun 2015, di mana lebih dari 753 orang dieksekusi pada semester pertama 2015.
Kelompok HAM yang berbasis di London itu menyatakan bahwa, Pemerintah Iran hanya mengungkapkan hitungan resmi eksekusi yang diputuskan pengadilan. Sedangkan jumlah korban eksekusi yang sebenarnya melebihi perhitungan resmi.
Pada bulan Oktober lalu, Iran menegaskan telah menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang ulama Sunni, Shahram Ahadi, yang ditangkap pada tahun 2009.
”Korban eksekusi mengejutkan di Iran untuk semester pertama tahun 2015, melukiskan gambaran menakutkan dari mesin eksekusi negara, pembunuhan atas nama hukum pada skala massal,” bunyi pernyataan Amnesty melalui seorang pejabatnya.
Ahmed Shaheed, Pelapor Khusus PBB yang memantau Iran, menyatakan bahwa pada akhir Oktober 2015, Iran telah menghukum mati dengan jumlah yang mengejutkan. ”Iran terus mengeksekusi lebih banyak individu dibanding negara lain di dunia,” katanya, seperti dikutip Al Arabiya.
Di era pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang dikenal sebagai tokoh moderat, eksekusi di Iran juga masih banyak. Kantor berita Turki, Anadolu, mengutip laporan kelompok HAM bahwa pada bulan lalu bahwa Mahkamah Agung di Teheran meratifikasi eksekusi terhadap 27 pengkhotbah dan syeikh Sunni atas tuduhan terlibat pemberontakan.
(mas)