Trump Nyatakan 'Perang' dengan Hillary, Bill Clinton dan Jeb Bush
A
A
A
SOUTH CAROLINA - Kandidat calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) 2016 dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan “perang” terhadap rivalnya, kandidat Capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan mantan Presiden Bill Clinton.
Trump juga menyatakan “perang” terhadap pesaingnya satu partai, Jeb Bush. Pernyataan Trump itu dia sampaikan dalam kampanye di South Carolina.
”Kami melihat ini sebagai perang,” kata Trump di depan massa di Hilton Head, South Carolina, hari Rabu waktu setempat. “Apakah kita tidak melihat ini sebagai perang? Ini perang,” katanya lagi, seperti dikutip Sputnik, Kamis (31/12/2015).
Trump mencatat bahwa, Hillary Clinton dan suaminya, serta mantan gubernur Florida Jeb Bush sebagai “musuh” dalam persaingan untuk menduduki kursi Presiden AS pengganti Barack Obama.
Trump juga mengatakan di hadapan massa bahwa, dia akan senang sebagai warga Amerika Serikat untuk memiliki presiden perempuan, tapi dia kemudian menambahkan bahwa hal itu tidak bisa karena Hillary Clinton “mengerikan”.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan NBC News / Wall Street Journal baru-baru ini menunjukkan Trump kehilangan pendukung dari kalangan perempuan sebesar 33 persen yang “lari” ke kubu Hillary. Namun, dia tetap memimpin persaingan para kandidat Capres AS dari kalangan pria.
Trump juga menyatakan “perang” terhadap pesaingnya satu partai, Jeb Bush. Pernyataan Trump itu dia sampaikan dalam kampanye di South Carolina.
”Kami melihat ini sebagai perang,” kata Trump di depan massa di Hilton Head, South Carolina, hari Rabu waktu setempat. “Apakah kita tidak melihat ini sebagai perang? Ini perang,” katanya lagi, seperti dikutip Sputnik, Kamis (31/12/2015).
Trump mencatat bahwa, Hillary Clinton dan suaminya, serta mantan gubernur Florida Jeb Bush sebagai “musuh” dalam persaingan untuk menduduki kursi Presiden AS pengganti Barack Obama.
Trump juga mengatakan di hadapan massa bahwa, dia akan senang sebagai warga Amerika Serikat untuk memiliki presiden perempuan, tapi dia kemudian menambahkan bahwa hal itu tidak bisa karena Hillary Clinton “mengerikan”.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan NBC News / Wall Street Journal baru-baru ini menunjukkan Trump kehilangan pendukung dari kalangan perempuan sebesar 33 persen yang “lari” ke kubu Hillary. Namun, dia tetap memimpin persaingan para kandidat Capres AS dari kalangan pria.
(mas)