Pilot Kesasar saat Terbang, Ini Reaksi Malaysia Airlines
A
A
A
KUALA LUMPUR - Maskapai Malaysia Airlines yang menderita malu setelah terungkap pilot yang menerbangkan pesawat MH132 kesasar selama delapan menit dalam perjalanan dari Auckland, Selandia Baru ke Kuala Lumpur menjelang Natal lalu.
Pilot itu bukannya menerbangkan pesawatnya langsung ke Kuala Lumpur tapi kesasar ke Melbourne, Australia. Pihak Malaysia Airlines memberikan reaksi resmi atas insiden itu.
Menurut maskapai Malaysia tersebut, pilot salah jalur selama delapan menit karena petugas pengendali lalu lintas udara memberikan rencana penerbangan yang salah.
Pilot pesawat MH132 awalnya menanayakan rute pesawat Airbus A330 setelah dia melihat rutenya lebih jauh ke selatan dari yang diharapkan. ”Pada 24 Desember 2015 penerbangan kami MH132 dari Auckland ke Kuala Lumpur diberikan rencana penerbangan terakhir oleh Operation Dispatch Centre,” bunyi pernyataan pihak Malaysia Airlines, Senin (28/12/2015).
“Pengontrol Lalu Lintas Udara (ATC) Auckland secara tidak sengaja memberikan rencana penerbangan sebelumnya,” lanjut pernyaaan itu, seperti dikutip Sydney Morning Herald.
”Kedua rute mengikuti jalur penerbangan yang disetujui dan pesawat memiliki cukup bahan bakar untuk kedua rute. Keamanan dari penumpang dan awak tidak pernah dikompromikan setiap saat,” imbuh pihak masakapai.
Maskapai pesawat Malaysia itu menyatakan, insiden itu sedang diselidiki. Sementara itu, seorang juru bicara untuk Selandia Baru Airways Corporation mengatakan insiden itu akan diselidiki oleh tim internal.
”Rencana penerbangan maskapai yang diajukan ke kami menuju ke Kuala Lumpur, tapi melalui rute sedikit berbeda dari yang diharapkan pilot,” katanya kepada New Zealand Herald.
Malaysia Airlines pada 2014 menderita dua insiden besar. Yaitu, pesawat MH370 dengan 239 orang di dalamnya hilang misterius pada Maret 2014 setelah terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Empat bulan kemudian, pesawat MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Pilot itu bukannya menerbangkan pesawatnya langsung ke Kuala Lumpur tapi kesasar ke Melbourne, Australia. Pihak Malaysia Airlines memberikan reaksi resmi atas insiden itu.
Menurut maskapai Malaysia tersebut, pilot salah jalur selama delapan menit karena petugas pengendali lalu lintas udara memberikan rencana penerbangan yang salah.
Pilot pesawat MH132 awalnya menanayakan rute pesawat Airbus A330 setelah dia melihat rutenya lebih jauh ke selatan dari yang diharapkan. ”Pada 24 Desember 2015 penerbangan kami MH132 dari Auckland ke Kuala Lumpur diberikan rencana penerbangan terakhir oleh Operation Dispatch Centre,” bunyi pernyataan pihak Malaysia Airlines, Senin (28/12/2015).
“Pengontrol Lalu Lintas Udara (ATC) Auckland secara tidak sengaja memberikan rencana penerbangan sebelumnya,” lanjut pernyaaan itu, seperti dikutip Sydney Morning Herald.
”Kedua rute mengikuti jalur penerbangan yang disetujui dan pesawat memiliki cukup bahan bakar untuk kedua rute. Keamanan dari penumpang dan awak tidak pernah dikompromikan setiap saat,” imbuh pihak masakapai.
Maskapai pesawat Malaysia itu menyatakan, insiden itu sedang diselidiki. Sementara itu, seorang juru bicara untuk Selandia Baru Airways Corporation mengatakan insiden itu akan diselidiki oleh tim internal.
”Rencana penerbangan maskapai yang diajukan ke kami menuju ke Kuala Lumpur, tapi melalui rute sedikit berbeda dari yang diharapkan pilot,” katanya kepada New Zealand Herald.
Malaysia Airlines pada 2014 menderita dua insiden besar. Yaitu, pesawat MH370 dengan 239 orang di dalamnya hilang misterius pada Maret 2014 setelah terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Empat bulan kemudian, pesawat MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
(mas)