Ketika Para Seniman Buka Kedutaan Iran di Israel

Rabu, 23 Desember 2015 - 10:47 WIB
Ketika Para Seniman Buka Kedutaan Iran di Israel
Ketika Para Seniman Buka Kedutaan Iran di Israel
A A A
YERUSALEM - Sekelompok seniman Israel membuat aksi nyeleneh, di mana mereka menciptakan ruang yang diklaim sebagai “kedutaan besar” Iran yang dibuka di Israel. Ruang dengan bendera Iran dan Israel di dalamnya itu diklaim para seniman untuk menyoroti keterkaitan budaya Persia dengan Israel.

Ulah para seniman Israel itu “melawan” arus politik kedua negara yang menjadi musuh bebuyutan itu. ”’Kedutaan Iran di Yerusalem adalah kedutaan orang dan budaya. Mengekspresikan suara Anda sebagai orang yang mencari koneksi dan hubungan baik meskipun ada kesenjangan dan ketegangan,” bunyi undangan kelompok seniman Hamabul Art Collective di halaman Facebook-nya.

Kelompok Hamabul sebagian disponsori oleh Pemerintah Kota Yerusalem, yang mengalokasikan kompleks tempat tinggal di kawasan Bukit French Yerusalem, yang menjadi lokasi “kedutaan gadungan” Iran itu.

Kami adalah sekelompok seniman yang tinggal dan berkarya di Yerusalem,” kata Matan Pinkas, 30, seorang pembuat film dan koordinator kelompok seni itu. Kami berkomitmen untuk meneliti masyarakat dan menemukan cara untuk meringankan ketegangan sosial,” katanya lagi.


Sudah 36 tahun kedutaan resmi (Iran) di Israel ditutup,” lanjut Pinkas mengacu pada kedua negara yang mempertahankan hubungan diplomatik sebelum Revoluasi Iran pecah tahun 1979.

Menurut penelitian kami pada Iran dan Israel, kami tahu bahwa tidak ada ketegangan antara rakyat kita. Rezim Israel dan rezim Iran telah menciptakan ketegangan ini dan memiliki kepentingan pribadi dalam melakukannya,” imbuh Pinkas.


Jadi di kedutaan ini kami akan membuat dialog antara rakyat kita yang tidak didominasi oleh media massa dan pemerintah. Kami ingin menantang esensi dari sebuah kedutaan dengan mewakili budaya, bukan pemerintah,” ujar seniman Israel itu, seperti dikutip Haaretz, kemarin (22/12/2015).

Pameran karya seniman Israel itu dihadiri sekitar 150 orang, termasuk perwakilan dari Asosiasi untuk Pelestarian Warisan Yahudi Iran, sebuah LSM yang terdaftar, pelajar di kompleks kampus Universitas Ibrani, dan para pejalan kaki.

Bangunan kedutaan gadungan Iran di Israel karya seniman tersebut berisi tiga kamar besar dengan enam ruang fasilitas kelompok seni Hamabul. Salah satu ruangan menjadi studio radio yang didirikan DJ Rani Amrani.


Lahir di Teheran, Amrani, 35, datang ke Israel pada usia 15. "Saya bangga tinggal di Israel, tetapi budaya Persia, termasuk budaya Iran modern, adalah bagian besar dari yang saya,” ujarnya dalam pameran seni itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6605 seconds (0.1#10.140)