Peraih Nobel Perdamaian Kecam Donald Trump
A
A
A
ISLAMABAD - Malala Yousafzai mengutuk seruan salah satu calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang meminta pemerintah AS untuk melarang umat Muslim masuk ke negeri Paman Sam tersebut.
Pemenang hadiah nobel perdamaian itu menilai, pernyataan Trump penuh dengan kebencian dan menyalahkan Muslim untuk terorisme hanya akan akan membuat teroris lebih radikal.
"Itu benar-benar tragis. Yang Anda dengar dari komentar itu penuh dengan kebencian, penuh ideologi diskriminatif terhadap orang lain," kata Malala seperti dikutip dari BBC, Rabu (16/12/2015).
Menurut gadis berusia 18 tahun komentar Trump bisa membuat kelompok teror lebih radikal. Karenanya, ia meminta kepada para politisi dan media untuk lebih berhati-hati.
"Jika tujuan Anda adalah menghentikan terorisme, jangan mencoba untuk menyalahkan seluruh populasi Muslim untuk itu karena hal itu tidak akan bisa menghentikan teroris," tukasnya.
Pemenang hadiah nobel perdamaian itu menilai, pernyataan Trump penuh dengan kebencian dan menyalahkan Muslim untuk terorisme hanya akan akan membuat teroris lebih radikal.
"Itu benar-benar tragis. Yang Anda dengar dari komentar itu penuh dengan kebencian, penuh ideologi diskriminatif terhadap orang lain," kata Malala seperti dikutip dari BBC, Rabu (16/12/2015).
Menurut gadis berusia 18 tahun komentar Trump bisa membuat kelompok teror lebih radikal. Karenanya, ia meminta kepada para politisi dan media untuk lebih berhati-hati.
"Jika tujuan Anda adalah menghentikan terorisme, jangan mencoba untuk menyalahkan seluruh populasi Muslim untuk itu karena hal itu tidak akan bisa menghentikan teroris," tukasnya.
(ian)