Dunia Tak Boleh Melupakan Palestina
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hassan Kleib, menyatakan sangat tepat menggelar konferensi soal Yerusalem saat ini. Pasalnya, saat ini dunia sedang fokus pada Timur Tengah, akibat konflik yang terjadi di Suriah dan Irak.
"Konferensi ini diadakan di waktu yang sangat tepat, karena situasi, landscape, keamanan dan politik di Timur Tengah sedang tidak kondusif. Jadi, orang-orang bisa perhatikan lagi masalah ini," ucap Hassan.
Namun menurutnya, jika gaung soal pembahasan ini kurang, maka isu Palestina tidak akan pernah selesai. Sebab, dunia internasional mungkin hanya akan berfokus pada masalah Suriah dan Irak, dan sedikit meminggirkan isu Palestina.
"Jangan sampai perhatian orang berkurang soal ini, karena masalah yang terus menyelimuti Timur Tengah. Kita harus selesaikan masalah di Timur Tengah dan tidak melupakan masalah Palestina," sambungnya pada Selasa (8/12).
Dirinya menambahkan, bahwa dalam konferensi yang akan digelar pekan depan di Jakarta itu, bukan hanya perwakilan dari Palestina yang datang, melainkan sejumlah mantan warga Israel juga akan datang untuk memberikan pandangan.
"Yang datang dari Israel adalah pakar dan mantan tentara. Mereka akan berikan pandangan sebagai pribadi, bukan delegasi negara," imbuhnya.
"Konferensi ini diadakan di waktu yang sangat tepat, karena situasi, landscape, keamanan dan politik di Timur Tengah sedang tidak kondusif. Jadi, orang-orang bisa perhatikan lagi masalah ini," ucap Hassan.
Namun menurutnya, jika gaung soal pembahasan ini kurang, maka isu Palestina tidak akan pernah selesai. Sebab, dunia internasional mungkin hanya akan berfokus pada masalah Suriah dan Irak, dan sedikit meminggirkan isu Palestina.
"Jangan sampai perhatian orang berkurang soal ini, karena masalah yang terus menyelimuti Timur Tengah. Kita harus selesaikan masalah di Timur Tengah dan tidak melupakan masalah Palestina," sambungnya pada Selasa (8/12).
Dirinya menambahkan, bahwa dalam konferensi yang akan digelar pekan depan di Jakarta itu, bukan hanya perwakilan dari Palestina yang datang, melainkan sejumlah mantan warga Israel juga akan datang untuk memberikan pandangan.
"Yang datang dari Israel adalah pakar dan mantan tentara. Mereka akan berikan pandangan sebagai pribadi, bukan delegasi negara," imbuhnya.
(esn)