Tren Baru di China, Banyak Warga Pilih Teman Boneka Seks

Sabtu, 05 Desember 2015 - 17:33 WIB
Tren Baru di China,...
Tren Baru di China, Banyak Warga Pilih Teman Boneka Seks
A A A
XIAN - Tren gaya hidup baru berkembang di China, di mana banyak warga terutama para lansia dan orang yang kesepian membeli boneka seks sebagai teman hidup. Tren baru itu menjadi laporan media setempat, People Daily Online, Sabtu (5/12/2015).

Tren itu salah satunya terjadi di Xian, China utara. Di kota itu, terdapat sekitar 2 ribu tokoh dewasa yang tersembunyi di antara jalan-jalan dan lorong-lorong.

Menurut laporan media China tersebut, banyak orang tua yang menduda atau menjanda, atau yang tidak lagi menjalin kontak secara teratur dengan anak-anak mereka cenderung membeli boneka pemuas nafsu itu. Ada juga orang tua yang melakukan hal serupa setelah pasangannya tidak tertarik lagi untuk melakukan hubungan suami-istri karena faktor usia.

Seorang pemilik toko dewasa yang hanya mengenalkan diri dengan nama pendek Feng, mengatakan bahwa, dia menjual boneka seks secara online maupun di outlet yang berdiri di Xian. Dia memulai usahanya itu sejak 1998. Pada saat itu, penjual seperti Feng bisa menjual 100 boneka seks dalam setahun.

Tapi, dalam beberapa tahun terakhir sejak boneka seks jadi tren gaya hidup, Feng mengaku bisa menjual lebih dari 1.000 boneka dalam setahun. Menurutnya, kelompok konsumennya terbagi dari bermacam golongan, antara lain; para pemuda yang penasaran, pekerja migran atau laki-laki yang menjalin hubungan jarak jauh, orang setengah baya yang teratur memanfaatkan boneka dan kelompok duda atau pensiunan yang hidup sendiri.

Secara khusus, Feng mengungkapkan bahwa para pensiunan umumnya akan mengunjungi toko dewasa untuk menelusuri apa yang mereka inginkan. Mereka, kata Feng, dengan mudah mengembalikan produk yang tidak sesuai keinginan mereka.

Masih menurut laporan media China, khusus di Xian diperkirakan lebih dari 10 ribu item produk toko dewasa terjual dalam setahun.

Salah satu konsumen boneka seks bernama Li, 70, mengaku memang menjadikan boneka itu sebagai pendamping. Menurutnya, istrinya meninggal tiga tahun lalu dan anak-anaknya yang bekerja di luar negeri jarang menjenguknya. Hampir setiap hari, Li hidup sendirian di rumah.

Li pernah diperkenalkan dengan seorang wanita sekali. Namun, wanita itu tidak ingin berhubungan badan dan berpikir Li pria yang menjijikkan. Setelah berbicara dengan seorang teman, yang juga memiliki boneka seks, Li akhirnya memutuskan untuk membeli satu boneka seharga sekitar 1.000 Yuan.

Li mengatakan bahwa, dia menggunakan boneka itu beberapa kali dalam setahun, tapi sebagian besar waktu boneka itu dikempeskan dan disimpan di lemari.

Seorang pria lain berusia 60-an tahun, bernama Zhang, mengungkapkan bahwa, istrinya yang membelikannya boneka seks. Menurutnya, ketika istrinya mencapai usia 50-an tahun, dia tidak lagi memiliki kebutuhan untuk berhubungan badan.

Setelah adu argumen berulang-ulang, sang istri membelikannya sebuah boneka seks untuk menenangkan Zhang. Meski awalnya marah, Zhang menggunakan boneka seks sekali ketika ia membutuhkannya. Setelah itu, Zhang merasa bersalah dan menyesal. Meski menyesal, hal itu dia lakukan lagi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0770 seconds (0.1#10.140)