PM Inggris: Kami Berhasil Cegah 7 Aksi Teror
A
A
A
ANKARA - Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, layanan kemanan Inggris berhasil mengagalkan setidaknya tujuh aksi teror dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Ancaman teror itu mayoritas muncul dari warga Inggris yang sempat pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, dan kemudian kembali lagi.
Dirinya menuturkan, intelijen Inggris berhasil mendeteksi adanya sejumlah kelompok teroris di Suriah yang berencana untuk mengirim pulang sejumlah teroris ke negara asal mereka masing-masing, termasuk Inggris. Inilah yang membuat Inggris berhasil mencegah serangan teror di dalam negeri.
"Keamanan dan intelijen kami telah mengentikan setidaknya tujuh serangan dalam enam bulan terakhir, meskipun serangan direncanakan hanyalah serangan dalam skala yang lebih kecil," kata Cameron dalam pertemuan G-20 di Turki.
"Kami telah menyadari adanya sel-sel teroris yang beroperasi di Suriah, yang berpotensi mengirim orang-orang kembali ke negara asal mereka masing-masing untuk melakukan serangan. Ini adalah sesuatu yang harus kita peringatkan kepada yang lain," sambungnya, seperti dilansir Vanguard pada Senin (16/11).
Serangan teror terbesar yang dikabarkan sempat akan dilakukan kelompok teror adalah serangan terhadap rombongan Ratu Elizabeth. Serangan itu dikabarkan akan dilakukan ketika Ratu Elizabeth berkeliling London untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II beberapa waktu lalu.
Sedangkan, ancaman teror teranyar, baru saja muncul kemarin. Saat seorang pria asal Prancis bernama Jerome Chauris kedapatan membawa senjata dan benda yang dduga bom di bandara Gatwick, London.
Dirinya menuturkan, intelijen Inggris berhasil mendeteksi adanya sejumlah kelompok teroris di Suriah yang berencana untuk mengirim pulang sejumlah teroris ke negara asal mereka masing-masing, termasuk Inggris. Inilah yang membuat Inggris berhasil mencegah serangan teror di dalam negeri.
"Keamanan dan intelijen kami telah mengentikan setidaknya tujuh serangan dalam enam bulan terakhir, meskipun serangan direncanakan hanyalah serangan dalam skala yang lebih kecil," kata Cameron dalam pertemuan G-20 di Turki.
"Kami telah menyadari adanya sel-sel teroris yang beroperasi di Suriah, yang berpotensi mengirim orang-orang kembali ke negara asal mereka masing-masing untuk melakukan serangan. Ini adalah sesuatu yang harus kita peringatkan kepada yang lain," sambungnya, seperti dilansir Vanguard pada Senin (16/11).
Serangan teror terbesar yang dikabarkan sempat akan dilakukan kelompok teror adalah serangan terhadap rombongan Ratu Elizabeth. Serangan itu dikabarkan akan dilakukan ketika Ratu Elizabeth berkeliling London untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II beberapa waktu lalu.
Sedangkan, ancaman teror teranyar, baru saja muncul kemarin. Saat seorang pria asal Prancis bernama Jerome Chauris kedapatan membawa senjata dan benda yang dduga bom di bandara Gatwick, London.
(esn)