Diolok-olok Charlie Hebdo, Rusia Murka
A
A
A
MOSKOW - Majalah satir Prancis, Charlie Hebdo lagi-lagi membuat kehebohan. Setelah sempat membuat karikatur Nabi Muhammad SAW, kali ini mereka membuat kartun yang berisi ejekan terhadap tragedi jatuhnya pesawat Metrojet 9268 Rusia di Mesir yang menewaskan 224 orang.
Tak ayal, apa yang dilakukan Charlie Hebdo tersebut langsung memancing amarah Rusia. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengecam keras majalah Prancis tersebut.
"Charlie Hebdo telah membuat Rusia marah. Kami memandang kartun tersebut sebagai penghujatan terhadap kami," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AP pada Jumat (6/11).
Sebelumnya, hal yang sama juga diutarakan oleh Igor Morozov, anggota Komite Luar Negeri Parlemen Rusia. Menurutnya, kartun majalah itu telah menghina para korban tragedi pesawat Metrojet. (Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Olok-olok Tragedi Pesawat Metrojet Rusia)
”Saya pikir itu adalah penghujatan dan ejekan dari kenangan para korban tragedi itu. Tertawa pada bencana yang terjadi di Sinai adalah tidak dapat diterima. Berusaha untuk menjadi asli, Charlie Hebdo hanya menggunakan taktik kejutan," ucapnya.
"Ini memaksa seseorang untuk mengingat tragedi yang terjadi pada bulan Januari 2015. Saya pikir wartawan itu sendiri memprovokasi kekerasan,” sambungnya, mengacu pada penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo pada Januari lalu, setelah majalah itu menghina Nabi Muhammad.
Chalie Hebdo setidaknya menerbitkan dua kartun berisi olok-olok terhadap tragedi tersebut. Salah satu gambar yang diterbitkan menunjukkan kelompok militan Negara ISIS berdiri di sekeliling puing-puing pesawat Airbus A321 itu. Pada gambar kedua, dimunculkan tengkorak di kacamata hitam, tergeletak di tanah, di tengah jasad dan puing-puing pesawat.
Tak ayal, apa yang dilakukan Charlie Hebdo tersebut langsung memancing amarah Rusia. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengecam keras majalah Prancis tersebut.
"Charlie Hebdo telah membuat Rusia marah. Kami memandang kartun tersebut sebagai penghujatan terhadap kami," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AP pada Jumat (6/11).
Sebelumnya, hal yang sama juga diutarakan oleh Igor Morozov, anggota Komite Luar Negeri Parlemen Rusia. Menurutnya, kartun majalah itu telah menghina para korban tragedi pesawat Metrojet. (Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Olok-olok Tragedi Pesawat Metrojet Rusia)
”Saya pikir itu adalah penghujatan dan ejekan dari kenangan para korban tragedi itu. Tertawa pada bencana yang terjadi di Sinai adalah tidak dapat diterima. Berusaha untuk menjadi asli, Charlie Hebdo hanya menggunakan taktik kejutan," ucapnya.
"Ini memaksa seseorang untuk mengingat tragedi yang terjadi pada bulan Januari 2015. Saya pikir wartawan itu sendiri memprovokasi kekerasan,” sambungnya, mengacu pada penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo pada Januari lalu, setelah majalah itu menghina Nabi Muhammad.
Chalie Hebdo setidaknya menerbitkan dua kartun berisi olok-olok terhadap tragedi tersebut. Salah satu gambar yang diterbitkan menunjukkan kelompok militan Negara ISIS berdiri di sekeliling puing-puing pesawat Airbus A321 itu. Pada gambar kedua, dimunculkan tengkorak di kacamata hitam, tergeletak di tanah, di tengah jasad dan puing-puing pesawat.
(esn)