Pasukan Pembunuh Menyusup, Pengungsi Suriah Ketakutan

Minggu, 25 Oktober 2015 - 18:25 WIB
Pasukan Pembunuh Menyusup,...
Pasukan Pembunuh Menyusup, Pengungsi Suriah Ketakutan
A A A
BERLIN - Ratusan pasukan pembunuh loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang disebut Shabiha, dikabarkan telah menyusup dan berbaur bersama para pencari suaka asal Suriah di Jerman. Hal ini terang saja membuat para pengungsi yang mayoritas adalah penentang Assad merasa waswas.

Mereka takut akan menjadi target pembunuhan kelompok yang terkenal sadis dalam mengeksekusi korbannya itu.

Seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu (25/10/2015), seorang aktivis Suriah yang pernah dipenjara dan disiksa oleh Sabhiha mengaku melihat sejumlah orang mencurigakan berbaur dan hidup dengan para pengungsi Suriah di kamp pengungsi di Jerman. Ia pun lantas mengikuti mereka untuk mengetahui dimana mereka tinggal dan melaporkannya ke pihak berwajib.

"Orang-orang ini harus dibawa ke pengadilan atas apa yang mereka lakukan," ujarnya. "Ini bukan tentang saya, tapi lebih dari 200.000 orang Suriah telah ditahan dan banyak dari mereka dibunuh oleh Shabiha," tambahnya lagi.

Terkait laporan tersebut, para aktivis dan pengacara HAM Jerman mencoba mengidentifikasi anggota Shabiha yang dikatakan berhasil menyusup di tengah-tengah pengungsi. Mereka mencoba menggunakan media sosial untuk mendapatkan profil dan lokasi terakhir mereka berada.

Namun hasilnya nihil karena anggota Shabiha telah menghapus semua identitas dan catatan kriminal mereka setelah penyamaran mereka terbongkar.

Shabiha awalnya adalah sebuah klan mafia yang mencari uang dengan memeras dan menyelundupkan barang dari Lebanon ke Suriah. Kelompok ini kemudian dimanfaatkan oleh Hafez al-Assad, ayah dari Bashar, untuk membuat rakyat Suriah tunduk dan mencuci otak militer demi kelangsungan rezim.

Kini, tentara Shabiha digunakan Assad untuk menekan warga yang menentang rezim. Kelompok ini dipersenjatai oleh Brigade Pertahanan, sebuah unit paramiliter Suriah yang dikomandani oleh adik Hafez, Rifaat.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7171 seconds (0.1#10.140)