Dikira Teroris, Pria Israel Ditembak Mati Pasukan Zionis

Kamis, 22 Oktober 2015 - 16:59 WIB
Dikira Teroris, Pria Israel Ditembak Mati Pasukan Zionis
Dikira Teroris, Pria Israel Ditembak Mati Pasukan Zionis
A A A
YERUSALEM - Seorang pria Israel ditembak mati oleh pasukan keamanan negara itu lantaran dikira seorang teroris. Insiden salah tembak itu terjadi ketika korban turun dari bus di Yirmiyahu Street, Yerusalem.

Menurut kepolisian Israel, insiden itu bermula ketika korban yang identitasnya belum diungkap tersebut meminta pasukan keamanan Israel mengidentifikasi diri mereka. Permintaan korban itu justru memicu kecurigaan pasukan Israel. Para pasukan Israel pun menuntut balik korban untuk menunjukkan kartu identitasnya.

Aksi saling meminta identitas itu memicu konfrontasi. Korban diduga mendorong petugas dan mencoba merebut salah satu senjata mereka. Para pasukan Israel pun melepaskan tembakan dan membunuhnya.

Namun, pada akhirnya tim darurat Israel menyadari ada kesalahan dalam insiden tersebut.”Tampaknya telah menjadi 'standar' serangan teroris saat ini, upaya menusuk, dan teroris ditangkap,” kata Yehuda Meshi Zahav, ketua layanan ambulans sukarela ZAKA kepada Jerusalem Post.

”Setelah saya diminta untuk mengurus jasad (korban), saya melihat bahwa dia adalah seorang warga Yahudi, dan bahwa itu adalah kesalahan untuk menyebutnya seorang teroris,” lanjut Zahav, yang dilansir Kamis (22/10/2015).

Polisi juga mengkonfirmasi bahwa sesuai dengan ID-nya, korban adalah seorang warga Yahudi. Menurut laporan Ynet, korban sejatinya adalah seorang Tentara Pertahanan Israel (IDF) yang sedang bebas tugas sebagai penjaga keamanan.

Insiden salah sasaran itu bukan sekali ini. Awal bulan ini, seorang pria Yahudi Israel ditikam sesama pria Israel lain yang mengira korban adalah warga Arab. Kemudian pada tanggal 18 Oktober, seorang pria Eritrea tewas ditembak dan dipukuli oleh massa yang marah karena dikira pria Arab yang menyerang terminal bus di Kota Beersheba. Padahal pria Eritra itu tidak bersalah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4716 seconds (0.1#10.140)