Wanita Taiwan Melahirkan di Pesawat Tujuan LA agar Bayinya Jadi Warga AS
A
A
A
LOS ANGELES - Seorang wanita hamil asal Taiwan diduga sengaja menyelinap ke pesawat China Airlines dari Taipei menuju Los Angeles (LA). Dia sengaja melahirkan di pesawat setelah masuk wilayah Amerika Serikat (AS) agar bayinya berstatus sebagai warga AS.
Trik wanita yang hanya dikenal dengan nama pendek Jian berhasil. Tapi, dia dideportasi Pemerintah AS. Dia bahkan dikenai denda sekitar 21 poundsterling atau sekitar Rp444 juta oleh pihak maskapai karena tidak memberitahu usia kehamilannya yang sudah 18 minggu kepada kru pesawat.
Jian melahirkan di pesawat awal bulan ini dan rekaman videonya telah menarik perhatian warga dunia. Dia mulai merasakan akan melahirkan ketika pesawat di ketinggian 30 ribu kaki. Hal itu memicu kepanikan kru dan penumpang pesawat untuk meminta bantun medis.
Beruntung ada dokter di dalam pesawat dan mampu membantu persalinan tersebut. Penerbangan pun terpaksa dialihkan ke Anchorage, Alaska, sehingga wanita Taiwan itu memperoleh perawatan medis dan dikirim ke rumah sakit.
Dugaan Jian sengaja ingin melahirkan bayinya ketika pesawat memasuki wilayah AS itu diketahui dari reaksinya yang selalu bertanya;”Apakah kita belum di Amerika?.”
Menurut laporan Daily Mirror, Kamis (22/10/2015), Jian dipisahkan dari bayi prematurnya pada hari Sabtu lalu. Bayinya, telah memperoleh status kewarganegaraan AS.
Meski Jian dideportasi ke Taiwan, bayi perempuannya tetap berada di AS dengan seorang teman dari keluarganya. Bayi itu dilarang diajak terbang ke pesawat karena usianya masih dalam hitungan hari.
Menteri Transportasi dan Komunikasi Taiwan, Chen Jian-yu, mengatakan biaya pengalihan pesawat dan biaya tambahan lain yang dikeluarkan pihak maskapai akibat persalinan warganya itu mencapai lebih dari Rp444 juta. Pihak maskapai meminta Jian untuk menggantinya.
Trik wanita yang hanya dikenal dengan nama pendek Jian berhasil. Tapi, dia dideportasi Pemerintah AS. Dia bahkan dikenai denda sekitar 21 poundsterling atau sekitar Rp444 juta oleh pihak maskapai karena tidak memberitahu usia kehamilannya yang sudah 18 minggu kepada kru pesawat.
Jian melahirkan di pesawat awal bulan ini dan rekaman videonya telah menarik perhatian warga dunia. Dia mulai merasakan akan melahirkan ketika pesawat di ketinggian 30 ribu kaki. Hal itu memicu kepanikan kru dan penumpang pesawat untuk meminta bantun medis.
Beruntung ada dokter di dalam pesawat dan mampu membantu persalinan tersebut. Penerbangan pun terpaksa dialihkan ke Anchorage, Alaska, sehingga wanita Taiwan itu memperoleh perawatan medis dan dikirim ke rumah sakit.
Dugaan Jian sengaja ingin melahirkan bayinya ketika pesawat memasuki wilayah AS itu diketahui dari reaksinya yang selalu bertanya;”Apakah kita belum di Amerika?.”
Menurut laporan Daily Mirror, Kamis (22/10/2015), Jian dipisahkan dari bayi prematurnya pada hari Sabtu lalu. Bayinya, telah memperoleh status kewarganegaraan AS.
Meski Jian dideportasi ke Taiwan, bayi perempuannya tetap berada di AS dengan seorang teman dari keluarganya. Bayi itu dilarang diajak terbang ke pesawat karena usianya masih dalam hitungan hari.
Menteri Transportasi dan Komunikasi Taiwan, Chen Jian-yu, mengatakan biaya pengalihan pesawat dan biaya tambahan lain yang dikeluarkan pihak maskapai akibat persalinan warganya itu mencapai lebih dari Rp444 juta. Pihak maskapai meminta Jian untuk menggantinya.
(mas)