Relawan Jerman yang Diculik di Afghanistan Dibebaskan
A
A
A
KABUL - Seorang relawan wanita asal Jerman yang diculik di Aghanistan pada bulan Agustus lalu telah dilepaskan dan dalam kondisi yang baik. Pernyataan itu dikeluarkan oleh lembaga yang menaunginya, GIZ.
"Kondisinya sangat baik mengingat keadaan yang sempat menimpanya. Dia sangat lega dan senang telah dibebaskan," begitu kata GIZ tanpa menyebutkan nama sang pekerja wanita itu seperti disitir dari BBC, Minggu (18/10/2015).
Pembebasan terhadap relawan asal Jerman itu juga menuai tanggapan dari Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier yang tengah melakukan kunjungan ke Teheran, Iran. Ia mengaku sangat lega atas berita tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pasukan keamanan Afghanistan.
Penculikan yang menimpa relawan asal Jerman ini adalah kejadian yang kedua kalinya terhadap relawan asal GIZ di negara itu. Sebelumnya, seorang karyawan dari organisasi kerjasama internasional milik pemerintah Jerman itu juga telah diculik di provinsi utara Kunduz yang tengah bergolak. Ia berhasil diselamatkan dalam sebuah operasi polisi setelah 40 hari ditawan.
Sementara itu pada bulan April, ditemukan lima mayat pekerja sosial Afghanistan untuk Save the Children. Mayat-mayat tersebut ditemukan setelah mereka diculik oleh kelompok bersenjata di provinsi sebelah selatan yang juga bergolak, Uruzgan.
"Kondisinya sangat baik mengingat keadaan yang sempat menimpanya. Dia sangat lega dan senang telah dibebaskan," begitu kata GIZ tanpa menyebutkan nama sang pekerja wanita itu seperti disitir dari BBC, Minggu (18/10/2015).
Pembebasan terhadap relawan asal Jerman itu juga menuai tanggapan dari Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier yang tengah melakukan kunjungan ke Teheran, Iran. Ia mengaku sangat lega atas berita tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pasukan keamanan Afghanistan.
Penculikan yang menimpa relawan asal Jerman ini adalah kejadian yang kedua kalinya terhadap relawan asal GIZ di negara itu. Sebelumnya, seorang karyawan dari organisasi kerjasama internasional milik pemerintah Jerman itu juga telah diculik di provinsi utara Kunduz yang tengah bergolak. Ia berhasil diselamatkan dalam sebuah operasi polisi setelah 40 hari ditawan.
Sementara itu pada bulan April, ditemukan lima mayat pekerja sosial Afghanistan untuk Save the Children. Mayat-mayat tersebut ditemukan setelah mereka diculik oleh kelompok bersenjata di provinsi sebelah selatan yang juga bergolak, Uruzgan.
(ian)