Situs Ini Diklaim Kota Sodom yang Dihancurkan Tuhan seperti di Quran

Rabu, 14 Oktober 2015 - 15:06 WIB
Situs Ini Diklaim Kota Sodom yang Dihancurkan Tuhan seperti di Quran
Situs Ini Diklaim Kota Sodom yang Dihancurkan Tuhan seperti di Quran
A A A
AMMAN - Para arkeolog menemukan sebuah situs kuno “mengerikan” di Yordania yang mereka klaim sebagai Kota Sodom. Kota itu abadi di dalam Quran dan Alkitab sebagai kota yang dihancurkan Tuhan karena penduduknya penuh dosa.

Situs itu ditemukan di Tall el-Hamaam, Yordania. Situs itu diperkirakan hancur antara tahun 3500-1540 Sebelum Masehi. Para arkelolog mengklaim lokasi dan ukuran situs yang ditemukan itu sesuai dengan deskripsi tentang Kota Sodom di Alkitab.

Situs itu diduga ditinggalkan penduduknya setelah hancur sebelum dibangun kembali 700 tahun kemudian. Sebelum mengklaim situs itu sebagai Kota Sodom yang hancur, para arkeolog telah melakukan penggalian selama puluhan tahun. Mereka rajin meneliti dari setiap temuan reruntuhan bangunan yang ada di situs tersebut.

Para arkeolog percaya, situs di Tall el-Hammam, Yordania itu sisa-sisa dari situs zaman Perunggu. Beberapa temuan itu di antaranya dinding kuno dan gerbang setinggi sekitar 10 meter.

Dalam dalil Alkitab (Kitab Kejadian dan Perjanjian Baru) serta dalam Quran tertulis penghancuran Kota Sodom bersamaan dengan penghancuran Kota Gomora. Dalam kitab suci, kota-kota itu hancur oleh hujan api karena para penduduknya penuh dosa, termasuk melakukan penyimpangan seksual. Lot (Nabi Luth) tercatat sebagai salah satu orang baik di kota itu yang berhasil menyelamatkan diri bersama keluarganya.

Kedua kota itu abadi sebagai metafora untuk kaum homoseksual. Dalam Alkitab, Kota Sodom tercatat sebagai salah satu kota terbesar di sebelah timur Yordania.

Steven Collins dari Trinity West University di New Mexico, yang telah memimpin proyek penelitian situs tersebut mengatakan bahwa dari sisa-sisa bangunan kota itu bisa dibayangkan sebagai kota “mengerikan” di masa lalu. Namun, tim peneliti percaya kota itu subur karena berada di tepi Sungai Yordan yang merupakan rute penting dalam perdagangan.

”Apa yang kita punya di tangan kami adalah kota negeri penting, kota negeri yang besar, untuk semua tujuan praktis, tidak akan diketahui sarjana sebelum kita mulai proyek ini,” kata Collins.

”Jadi, saya sampai pada kesimpulan menyatakan bahwa jika seseorang ingin menemukan Sodom, salah satu harus mencari kota terbesar yang ada di daerah ini, (kota) zaman Perunggu, di zaman Abraham (Nabi Ibrahim),” ujar Collins, seperti dikutip Daily Mail, kemarin (13/10/2015).

Selain dinding batu bata merah setinggi 10 meter, para arkeolog kini juga sibuk meneliti puing bekas benteng dengan tebal sekitar 5,2 meter.
Collin menduga, setelah Sodom mengalami penghancuran, kota itu sempat bangkit.

”(Kota) ini menjadi gurun tak berpenghuni selama lebih dari 700 tahun, tapi kemudian setelah tujuh abad, itu mulai berkembang lagi. Seperti yang ditunjukkan oleh gerbang besi besar yang mengarah ke kota,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5327 seconds (0.1#10.140)