Binaraga Inggris Bunuh Istri dan 'Klien' karena Bercinta di Depan Mata
A
A
A
LONDON - Seorang binaragawan Inggris, Joaquin Gomez-Hernandez, membunuh istri dan seorang pria yang berhubungan badan di depan matanya. Sang istri diketahui berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) dan pria yang ikut dibunuh adalah sang "klien".
Pembunuhan itu terjadi di sebuah flat di Fulham, Inggris. Gomez-Hernandez membunuh istrinya, Vanessa Santillan, 33, dan pria "klien" sang istri diduga karena cemburu. Binaragawan itu bahkan sempat menangis sebelum beraksi.
Kepolisian Metropolitan London menyatakan, Vanessa dikenal sebagai wanita transgender dan berprofesi sebagai PSK. Dia ditemukan tewas dengan luka di kepala dan leher. Pembunuhan tersebut terjadi Maret lalu dan baru disidangkan di pengadilan kemarin.
Paramedis menemukan Vanessa berbaring setengah telanjang di lantai kamar. Di sampingnya terdapat alat kontrasepsi dan kuku palsu yang telah rusak. Selain itu, ditemukan pula uang sebanyak 13 ribu poundsterling yang diduga uang dari hasil profesinya.
Gomez-Hernandez mengatakan kepada polisi bahwa ia meninggalkan istrinya di tempat tidur untuk pergi berbelanja. Semula dia mengatakan bahwa istrinya dibunuh oleh “klien”-nya.
Menurut jaksa pengadilan, Brendan Finucane, Vanessa telah menjalani operasi menjadi seorang wanita dan menikah dengan Gomez-Hernandez. Catatan pengadilan menyatakan, Gomez-Hernandez berasal dari Meksiko dan dijuluki 'Coco'. Dia datang ke Inggris bersama istrinya dua bulan sebelum pembunuhan itu terjadi.
“Meskipun ada bukti mereka mencintai satu sama lain, tapi ada beberapa bukti perselisihan,” kata Finucane. Salah satu teman pasangan itu memberikan kesaksian terkait sosok binaragawan yang pecemburu tersebut. “Sangat cemburu dan mencoba untuk mengerahkan beberapa kekuatan dan kontrolnya, tetapi tidak berhasil,” kata teman pasangan itu yang menolak diidentifikasi, seperti dikutip Daily Mirror, Jumat (9/10/2015).
Dalam sidang, jaksa Finucane mengatakan;”Saat (korban) terlibat dalam aktivitas seksual, terdakwa (Gomez-Hernandez) datang ke kamar dan memelototi mereka. Ada percakapan singkat dan terdakwa mengatakan ia menginginkan kunci.”
Setelah terlibat perang mulut singkat, Gomez-Hernandez melakukan pembunuhan tersebut.
Pembunuhan itu terjadi di sebuah flat di Fulham, Inggris. Gomez-Hernandez membunuh istrinya, Vanessa Santillan, 33, dan pria "klien" sang istri diduga karena cemburu. Binaragawan itu bahkan sempat menangis sebelum beraksi.
Kepolisian Metropolitan London menyatakan, Vanessa dikenal sebagai wanita transgender dan berprofesi sebagai PSK. Dia ditemukan tewas dengan luka di kepala dan leher. Pembunuhan tersebut terjadi Maret lalu dan baru disidangkan di pengadilan kemarin.
Paramedis menemukan Vanessa berbaring setengah telanjang di lantai kamar. Di sampingnya terdapat alat kontrasepsi dan kuku palsu yang telah rusak. Selain itu, ditemukan pula uang sebanyak 13 ribu poundsterling yang diduga uang dari hasil profesinya.
Gomez-Hernandez mengatakan kepada polisi bahwa ia meninggalkan istrinya di tempat tidur untuk pergi berbelanja. Semula dia mengatakan bahwa istrinya dibunuh oleh “klien”-nya.
Menurut jaksa pengadilan, Brendan Finucane, Vanessa telah menjalani operasi menjadi seorang wanita dan menikah dengan Gomez-Hernandez. Catatan pengadilan menyatakan, Gomez-Hernandez berasal dari Meksiko dan dijuluki 'Coco'. Dia datang ke Inggris bersama istrinya dua bulan sebelum pembunuhan itu terjadi.
“Meskipun ada bukti mereka mencintai satu sama lain, tapi ada beberapa bukti perselisihan,” kata Finucane. Salah satu teman pasangan itu memberikan kesaksian terkait sosok binaragawan yang pecemburu tersebut. “Sangat cemburu dan mencoba untuk mengerahkan beberapa kekuatan dan kontrolnya, tetapi tidak berhasil,” kata teman pasangan itu yang menolak diidentifikasi, seperti dikutip Daily Mirror, Jumat (9/10/2015).
Dalam sidang, jaksa Finucane mengatakan;”Saat (korban) terlibat dalam aktivitas seksual, terdakwa (Gomez-Hernandez) datang ke kamar dan memelototi mereka. Ada percakapan singkat dan terdakwa mengatakan ia menginginkan kunci.”
Setelah terlibat perang mulut singkat, Gomez-Hernandez melakukan pembunuhan tersebut.
(mas)