KBRI Pyongyang Bagikan Daging pada Warga Jompo Korut
A
A
A
PYONGYANG - Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Pyonyang, Korea Utara (Korut) merayakan Idul Adha dan melaksanakan salat Ied di negara komunis itu. Di tengah keterbatasan, para WNI bersama dengan sejumlah masyarakat Islam negara lain melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Ar-Rahman, kompleks Kedutaan Besar Iran di Pyongyang.
Mereka adalah para Duta Besar dan staf, serta keluarga dari Kedutaan Besar Republik (KBRI) Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, Palestina dan Suriah serta para staf Kantor Perwakilan PBB di Pyongyang.
Menurut keterangan KBRI Pyoangyang yang diterima Sindonews pada Sabtu (26/9/2015), dalam salat Ied itu yang bertindak selaku imam dan khatib adalah Ustad Amru Reda, seorang warga negara Mesir yang bekerja di perusahaan patungan komunikasi
Dalam khotbahnya, Amru antara lain menyampaikan, Hari Raya Islam merupakan kesempatan yang berharga untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena janji-Nya benar untuk mengampuni dosa dan kesalahan hamba-hamba-Nya.
"Oleh karena itu, Idul Adha adalah waktu untuk memohon ampunan kepada Allah SWT yang telah dijanjikan kepada hamba-hamba-Nya yang menjalankan ibadah Haji atau mereka yang banyak beribadah pada hari-hari di bulan Zulhijah sekarang ini, seperti berpuasa pada Hari Arafah," ucapnya.
Usai mendengarkan khotbah Idul Adha, jemaah Salat Ied yang berjumlah sekitar 70 orang bersilaturahmi di halaman masjid sambil menikmati makanan ringan dan minuman yang disediakan oleh Kedutaan Besar Iran dan kedutaan besar negara lain, termasuk KBRI Pyongyang.
Selain melakukan silaturahmi antar pemeluk agama Islam di Korut, momen Idul Adha juga digunakan untuk berbagi dengan warga setempat. KBRI Pyongyang membagikan sejumlah daging kurban kepada warga lanjut usia yang berada di sebuah panti jompo di Pyongyang.
Mereka adalah para Duta Besar dan staf, serta keluarga dari Kedutaan Besar Republik (KBRI) Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, Palestina dan Suriah serta para staf Kantor Perwakilan PBB di Pyongyang.
Menurut keterangan KBRI Pyoangyang yang diterima Sindonews pada Sabtu (26/9/2015), dalam salat Ied itu yang bertindak selaku imam dan khatib adalah Ustad Amru Reda, seorang warga negara Mesir yang bekerja di perusahaan patungan komunikasi
Dalam khotbahnya, Amru antara lain menyampaikan, Hari Raya Islam merupakan kesempatan yang berharga untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena janji-Nya benar untuk mengampuni dosa dan kesalahan hamba-hamba-Nya.
"Oleh karena itu, Idul Adha adalah waktu untuk memohon ampunan kepada Allah SWT yang telah dijanjikan kepada hamba-hamba-Nya yang menjalankan ibadah Haji atau mereka yang banyak beribadah pada hari-hari di bulan Zulhijah sekarang ini, seperti berpuasa pada Hari Arafah," ucapnya.
Usai mendengarkan khotbah Idul Adha, jemaah Salat Ied yang berjumlah sekitar 70 orang bersilaturahmi di halaman masjid sambil menikmati makanan ringan dan minuman yang disediakan oleh Kedutaan Besar Iran dan kedutaan besar negara lain, termasuk KBRI Pyongyang.
Selain melakukan silaturahmi antar pemeluk agama Islam di Korut, momen Idul Adha juga digunakan untuk berbagi dengan warga setempat. KBRI Pyongyang membagikan sejumlah daging kurban kepada warga lanjut usia yang berada di sebuah panti jompo di Pyongyang.
(esn)