Tur Haji Inggris Juga Tuduh Putra Raja Saudi Biang Tragedi Mina
A
A
A
MINA - Pihak operator tur haji Inggris juga menuduh konvoi putra Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz sebagai biang tragedi di Mina yang menewaskan 717 jamaah haji. Menurut operator tur haji itu, kedatangan Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud membuat sejumlah jalur melontar jumrah ditutup.
Tuduhan itu disampaikan penasihat operator travel umrah dan haji Inggris, Mohammed Jafari, dalam wawancaranya dengan BBC. Dia bahkan menuding, penutupan sejumlah jalur melontar jumrah atas keputusan Raja Salman, sehingga membuat penumpukan massa jamaah haji di salah satu jalur.
”Kesalahan dari Pemerintah Saudi, karena setiap kali pangeran datang, mereka menutup jalan dan gagal untuk mempertimbangkan bahwa ada bencana yang sedang menunggu untuk terjadi,” katanya.
Tragedi itu terjadi di jalur 204 dan 223 di kawasan Mina, di mana banyak jamaah haji meninggal karena terinjak-injak setelah berdesak-desakan. Insiden itu tercatat sebagai musibah terburuk di Mina dalam 25 tahun terakhir.
”Alasan utama untuk kecelakaan ini adalah bahwa raja, di istananya di Mina, menerima pejabat dan untuk alasan ini mereka menutup dua pintu masuk menuju lokasi melempar jumrah. Di dua jalur inilah, di mana orang-orang tidak mampu melanjutkan,” kata Jafari, yang dilansir semalam.
Tuduhan serupa sebelumnya muncul dari koran al-Diyar. Dalam laporannya kemarin, disebut bahwa konvoi Wakil Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman Al Saud telah memicu penumpukan massa jamaah haji. Pangeran Saudi itu, menurut koran tersebut, berkovoi untuk melakukan pertemuan dengan ayahnya. (Baca juga: Media Libanon Tuding Konvoi Pangeran Saudi Picu Tragedi Mina)
Arab Saudi sendiri telah membantah laporan itu, dengan mengklaim bahwa semua laporan itu "tidak benar". Raja Salman sendiri memerintahkan investigasi secara cepat dan transparan untuk mengetahui penyebab tragedi di Mina.
Tuduhan itu disampaikan penasihat operator travel umrah dan haji Inggris, Mohammed Jafari, dalam wawancaranya dengan BBC. Dia bahkan menuding, penutupan sejumlah jalur melontar jumrah atas keputusan Raja Salman, sehingga membuat penumpukan massa jamaah haji di salah satu jalur.
”Kesalahan dari Pemerintah Saudi, karena setiap kali pangeran datang, mereka menutup jalan dan gagal untuk mempertimbangkan bahwa ada bencana yang sedang menunggu untuk terjadi,” katanya.
Tragedi itu terjadi di jalur 204 dan 223 di kawasan Mina, di mana banyak jamaah haji meninggal karena terinjak-injak setelah berdesak-desakan. Insiden itu tercatat sebagai musibah terburuk di Mina dalam 25 tahun terakhir.
”Alasan utama untuk kecelakaan ini adalah bahwa raja, di istananya di Mina, menerima pejabat dan untuk alasan ini mereka menutup dua pintu masuk menuju lokasi melempar jumrah. Di dua jalur inilah, di mana orang-orang tidak mampu melanjutkan,” kata Jafari, yang dilansir semalam.
Tuduhan serupa sebelumnya muncul dari koran al-Diyar. Dalam laporannya kemarin, disebut bahwa konvoi Wakil Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman Al Saud telah memicu penumpukan massa jamaah haji. Pangeran Saudi itu, menurut koran tersebut, berkovoi untuk melakukan pertemuan dengan ayahnya. (Baca juga: Media Libanon Tuding Konvoi Pangeran Saudi Picu Tragedi Mina)
Arab Saudi sendiri telah membantah laporan itu, dengan mengklaim bahwa semua laporan itu "tidak benar". Raja Salman sendiri memerintahkan investigasi secara cepat dan transparan untuk mengetahui penyebab tragedi di Mina.
(mas)