Sambangi Kongres AS, Kepala Paus Francis Diancam Dilempar Sepatu
A
A
A
WASHINGTON - Kedatangan Paus Fransiskus ke gedung Capitol Hill untuk berbicara di depan Kongres Amerika Serikat (AS) diwarnai ancaman. Seorang wanita tiba-tiba mengambil mikropon dan mengancam melempar sepatunya ke kepala Paus Francis.
Wanita misterius yang berbicara dengan aksen (Amerika) Selatan itu tiba-tiba mendekati penyiar CNN, Wolf Blitzer. Wanita itu lantas merebut mikropon dan berbicarang lantang. “Saya akan melepas sepatu saya dan melemparkan ke kepalanya,” katanya.
Tapi, aksi wanita itu tidak diperhatikan banyak orang, karena rata-rata pandangan mereka tertuju pada kedatangan Paus Francis. Ancaman wanita itu muncul sesaat sebelum Paus tiba di depan gedung Capitol.
Tak diketahui apa alasan wanita misterius itu membuat ancaman terhadap Paus. Banyak yang menduga, wanita tersebut frustasi pada sikap “liberal” Paus Francis, terutama soal perubahan iklim.
Paus Francis sendiri selama menyuarakan sikap oposisi terhadap beberapa kebijakan Pemerintah AS. Paus Francis pernah berbicara soal hukuman mati, penolakan kebijakan kepemilikan senjata, serta seruan pada AS untuk membantu imigran dari Suriah dan Meksiko.
Setelah masuk di ruang Kongres, Paus Francis menyampaikan pidato yang dipuji kubu Partai Demokrat. Namun, pidato Paus ada yang dikritik kubu Partai Republik.
Salah satu poin pidato Paus Francis adalah soal krisis migran atau pengungsi.”Ketika orang asing di tengah-tengah kita menarik bagi kita, kita tidak harus mengulangi dosa-dosa dan kesalahan masa lalu,” kata Paus, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (25/9/2015).
”Kami harus menyelesaikan sekarang untuk hidup secara mulia dan seadil mungkin, seperti kita mendidik generasi baru tidak untuk mengembalikan mereka, bahwasanya kami semua tetangga,” lanjut Paus yang disambut sedikit tepuk dari dari kalangan Partai Republik.
Paus Francis kemudian melanjutkan untuk berbicara tentang imigrasi, perubahan iklim, hukuman mati dan aborsi. Paus juga berbicara dalam bahasa Inggris (bahasa yang ia pelajari baru-baru ini) ketika berbicara soal sikapnya yang konservatif terhadap pernikahan gay dan aborsi.
”Saya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran saya untuk keluarga yang terancam, mungkin yang belum pernah ada sebelumnya. Hubungan mendasar yang sedang dipertanyakan, seperti soal yang sangat mendasar dari perkawinan dan keluarga,” ujar Paus mengacu pada dampak dari pernikahan gay.
Ancaman wanita yang ingin melempar sepatunya ke kepala Paus saat berkunjung ke gedung Kongres AS, mengingatkan insiden terkenal pada tahun 2008, yakni ketika Presiden George W. Bush menghindari lemparan dua sepatu dari wartawan Irak ketika dia pidato di Baghdad.
Wanita misterius yang berbicara dengan aksen (Amerika) Selatan itu tiba-tiba mendekati penyiar CNN, Wolf Blitzer. Wanita itu lantas merebut mikropon dan berbicarang lantang. “Saya akan melepas sepatu saya dan melemparkan ke kepalanya,” katanya.
Tapi, aksi wanita itu tidak diperhatikan banyak orang, karena rata-rata pandangan mereka tertuju pada kedatangan Paus Francis. Ancaman wanita itu muncul sesaat sebelum Paus tiba di depan gedung Capitol.
Tak diketahui apa alasan wanita misterius itu membuat ancaman terhadap Paus. Banyak yang menduga, wanita tersebut frustasi pada sikap “liberal” Paus Francis, terutama soal perubahan iklim.
Paus Francis sendiri selama menyuarakan sikap oposisi terhadap beberapa kebijakan Pemerintah AS. Paus Francis pernah berbicara soal hukuman mati, penolakan kebijakan kepemilikan senjata, serta seruan pada AS untuk membantu imigran dari Suriah dan Meksiko.
Setelah masuk di ruang Kongres, Paus Francis menyampaikan pidato yang dipuji kubu Partai Demokrat. Namun, pidato Paus ada yang dikritik kubu Partai Republik.
Salah satu poin pidato Paus Francis adalah soal krisis migran atau pengungsi.”Ketika orang asing di tengah-tengah kita menarik bagi kita, kita tidak harus mengulangi dosa-dosa dan kesalahan masa lalu,” kata Paus, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (25/9/2015).
”Kami harus menyelesaikan sekarang untuk hidup secara mulia dan seadil mungkin, seperti kita mendidik generasi baru tidak untuk mengembalikan mereka, bahwasanya kami semua tetangga,” lanjut Paus yang disambut sedikit tepuk dari dari kalangan Partai Republik.
Paus Francis kemudian melanjutkan untuk berbicara tentang imigrasi, perubahan iklim, hukuman mati dan aborsi. Paus juga berbicara dalam bahasa Inggris (bahasa yang ia pelajari baru-baru ini) ketika berbicara soal sikapnya yang konservatif terhadap pernikahan gay dan aborsi.
”Saya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran saya untuk keluarga yang terancam, mungkin yang belum pernah ada sebelumnya. Hubungan mendasar yang sedang dipertanyakan, seperti soal yang sangat mendasar dari perkawinan dan keluarga,” ujar Paus mengacu pada dampak dari pernikahan gay.
Ancaman wanita yang ingin melempar sepatunya ke kepala Paus saat berkunjung ke gedung Kongres AS, mengingatkan insiden terkenal pada tahun 2008, yakni ketika Presiden George W. Bush menghindari lemparan dua sepatu dari wartawan Irak ketika dia pidato di Baghdad.
(mas)