Pendukung Trump Sebut Obama Seorang Muslim
A
A
A
ROCHESTER - Insiden kontroversial terjadi saat salah satu calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bertemu dengan para pendukungnya di Rochester, New Hampshire. Saat sesi tanya jawab di hadapan 3.000 pendukungnya, Trump tidak mengkoreksi pertanyaan yang dilontarkan salah seorang audiens yang menyebut Obama sebagai seorang muslim.
"Kami memiliki masalah di negeri ini. Masalah itu adalah Muslim. Kita tahu, presiden kita saat ini adalah salah satunya. Kau tahu, dia bahkan bukan seorang Amerika," kata sang penanya, seperti dikutip dari laman CBS News, Sabtu (19/9/2015).
Mendengar pertanyaan itu, Trump hanya menyela, "Apakah kita perlu pertanyaan seperti ini? Ini adalah pertanyaan pertama." Selanjutnya, Trump tidak memberikan bantahan terhadap pernyataan sang audiens.
"Kami melihat banyak hal yang berbeda. Dan Anda tahu, banyak orang mengatakan tentang hal-hal buruk yang terjadi di luar sana," kata Trump. "Kami akan melihat itu dan banyak hal lainnya," tukasnya.
Peristiwa ini membawa publik kembali mengingat pertarungan menjadi presiden AS pada tahun 2008. Saat itu, calon Presiden AS dari Partai Republik, John McCain mengambil mikrofon dari seorang wanita yang mengaku tidak percaya kepada Obama, karena ia adalah orang Arab.
Sadar tindakannya memicu kontroversi di media, tim kampanye Trump pun mengeluarkan rilis. Namun, alih-alih memberikan penjelasan, Trump justru balik menyerang media.
"Media ingin membuat masalah ini hanya seputar Obama. Masalah yang lebih besar adalah bahwa Obama melancarkan perang terhadap Kristen di negara ini. Kristen membutuhkan dukungan, dalam hal ini negara. Kebebasan beragama mereka di pertaruhkan," demikian rilis dari tim kampanye Trump.
"Kami memiliki masalah di negeri ini. Masalah itu adalah Muslim. Kita tahu, presiden kita saat ini adalah salah satunya. Kau tahu, dia bahkan bukan seorang Amerika," kata sang penanya, seperti dikutip dari laman CBS News, Sabtu (19/9/2015).
Mendengar pertanyaan itu, Trump hanya menyela, "Apakah kita perlu pertanyaan seperti ini? Ini adalah pertanyaan pertama." Selanjutnya, Trump tidak memberikan bantahan terhadap pernyataan sang audiens.
"Kami melihat banyak hal yang berbeda. Dan Anda tahu, banyak orang mengatakan tentang hal-hal buruk yang terjadi di luar sana," kata Trump. "Kami akan melihat itu dan banyak hal lainnya," tukasnya.
Peristiwa ini membawa publik kembali mengingat pertarungan menjadi presiden AS pada tahun 2008. Saat itu, calon Presiden AS dari Partai Republik, John McCain mengambil mikrofon dari seorang wanita yang mengaku tidak percaya kepada Obama, karena ia adalah orang Arab.
Sadar tindakannya memicu kontroversi di media, tim kampanye Trump pun mengeluarkan rilis. Namun, alih-alih memberikan penjelasan, Trump justru balik menyerang media.
"Media ingin membuat masalah ini hanya seputar Obama. Masalah yang lebih besar adalah bahwa Obama melancarkan perang terhadap Kristen di negara ini. Kristen membutuhkan dukungan, dalam hal ini negara. Kebebasan beragama mereka di pertaruhkan," demikian rilis dari tim kampanye Trump.
(esn)