Massa Kaus Merah Demo, Sentimen Etnis Usik Malaysia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Massa “Kaus Merah” pendukung Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, demo besar-besaran di Kuala Lumpur, Rabu (15/9/2015). Pemerintah Malaysia memperingatkan massa agar tidak menggunakan slogan penghinaan rasial karena bisa memicu ketegangan antar-etnis.
Massa "Kaus Merah" yang didominasi etnis Melayu berdemo untuk memberikan dukungan untuk PM Najib yang satu etnis dengan mereka.. Unjuk rasa itu sekaligus sebagai “balasan” terhadap massa pro-demokrasi bernama “Bersih” yang didukung etnis Tionghoa.
Massa “Kaus Merah” menuduh kelompok “Bersih” telah menghina PM Najib yang merupakan pemimpin dari etnis Melayu.
”Kami telah diam selama ini dan mereka telah mengkritik kita. Jadi hari ini kita ingin mereka menyadari hal ini. Lantaran semua ini, orang-orang Melayu telah bersabar dan kami telah diam terlalu lama,” Shahrizul Fazli, 43, seorang demonstran “Kaus Merah” kepada Reuters.
“Kami ingin mereka mengingat kehadiran kami,” lanjut dia. Polisi Malaysia menyatakan, jumlah massa “Kaus Merah” diperkirakan sekitar 90 ribu orang.
Wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan jangan sampai ada spanduk atau poster yang berisi ”slogan sensitif” yang ditampilkan selama demo. ”Polisi akan merebut spanduk dan poster tersebut. Kami akan mengambil tindakan seperti yang kami lakukan saat massa ‘Bersih’ demo,” ujarnya.
Malaysia trauma dengan kerusuhan rasial pada tahun 1969. Negara itu didominasi etnis Melayu sekitar 60 persen dari total populasi 30 juta jiwa. Sisanya, etnis Tionghoa sekitar 25 persen dan etnis India sekitar 7 persen.
Massa "Kaus Merah" yang didominasi etnis Melayu berdemo untuk memberikan dukungan untuk PM Najib yang satu etnis dengan mereka.. Unjuk rasa itu sekaligus sebagai “balasan” terhadap massa pro-demokrasi bernama “Bersih” yang didukung etnis Tionghoa.
Massa “Kaus Merah” menuduh kelompok “Bersih” telah menghina PM Najib yang merupakan pemimpin dari etnis Melayu.
”Kami telah diam selama ini dan mereka telah mengkritik kita. Jadi hari ini kita ingin mereka menyadari hal ini. Lantaran semua ini, orang-orang Melayu telah bersabar dan kami telah diam terlalu lama,” Shahrizul Fazli, 43, seorang demonstran “Kaus Merah” kepada Reuters.
“Kami ingin mereka mengingat kehadiran kami,” lanjut dia. Polisi Malaysia menyatakan, jumlah massa “Kaus Merah” diperkirakan sekitar 90 ribu orang.
Wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan jangan sampai ada spanduk atau poster yang berisi ”slogan sensitif” yang ditampilkan selama demo. ”Polisi akan merebut spanduk dan poster tersebut. Kami akan mengambil tindakan seperti yang kami lakukan saat massa ‘Bersih’ demo,” ujarnya.
Malaysia trauma dengan kerusuhan rasial pada tahun 1969. Negara itu didominasi etnis Melayu sekitar 60 persen dari total populasi 30 juta jiwa. Sisanya, etnis Tionghoa sekitar 25 persen dan etnis India sekitar 7 persen.
(mas)