Badai Hantam Mekkah, Crane Roboh Timpa Masjidilharam
A
A
A
MEKKAH - Hujan dan angin kencang melanda Kota Mekkah mulai pukul 17.10 waktu Arab Saudi, Jumat (11/9). Selain cair, hujan yang turun juga berupa es. Butiran es ukurannya sebesar kacang. Badai mengakibatkan dua tiang bendera di Kantor Misi Haji Indonesia roboh. Petir menerangi langit dan gemuruh terdengar Kota Mekkah.
Dengan cepat, air menggenangi jalanan di Kota Mekkah. Kemacetan di jalan-jalan pun tidak terhindarkan. Suara klakson bercampur dengan hujan, gemuruh, dan kilat. "Di daerah bawah itu pasti sudah banjir. Ini karena kita di atas saja," ujar salah satu mukimin, Saifullah.
Kepala Seksi Katering Panitia Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ahmad Abdullah Yunus langsung memerintahkan pintu kantor Daker Mekkah ditutup. "Langsung ditutup biar kacanya nggak pecah," katanya.
Kondisi yang sama terjadi di pemondokan nomor 627 di wilayah Syisyah, sekitar 4 km dari Masjidil Haram. Pintu dan kaca berderit diterjang angin kencang. Petugas Panitia Ibadah Haji (PPIH) Cholid mengatakan jamaah yang sedang menunggu di Terminal Syib Amir langsung dibawa ke dalam kontainer dan bus. "Ada sekitar 15 orang di dalam kontainer, termasuk tiga petugas," ujarnya.
Terminal Syib Amir berjarak sekitar 200 meter dari Masjidilharam langsung ditutup. Terminal ini merupakan satu dari tiga terminal di sekitar Masjidilharam yang menjadi lokasi jamaah Indonesia menunggu bus shalawat yang akan mengantar ke pemondokan.
Informasi yang dikumpulkan KORAN SINDO, hujan kemarin merupakan hujan ketujuh kalinya di Mekkah sejak akhir bulan lalu. Mukimin lainnya, Sarman Sarga Yusuf, 46, menjelaskan bahwa hujan deras sering terjadi saat peralihan musim panas ke musim dingin. Namun bedanya, hujan kali ini disertai petir dan hujan deras. "Biasanya nggak seperti ini. Pernah terjadi seperti ini pada tahun 1997 lalu," jelasnya.
Menjelang pukul 18.05, hujan mulai reda. Laporan dari petugas di sektor khusus Masjidilharam, ada sejumlah korban yang berjatuhan. Mereka merupakan jamaah haji yang sedang tawaf. Saat hujan badai, ada crane proyek perluasan Masjidilharam yang roboh. Letaknya di berada di belakang tempat tawaf lantai dua dan tiga.
"Jamaah panik dan berlarian, ada yang terpeleset dan jatuh. Saya saat ini sedang mengevakuasi sembilan jamaah," kata kepala Sektor Khusus Slamet Budiyono melalui sambungan bravo, sejenis handy talkie.
Informasi yang beredar, sejumlah jamaah menjadi korban. Sementara itu, di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah kembali diterjang badai pasir. "Belum ada laporan penundaan penerbangan jamaah haji,"ujar kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah Nurul Badruttamam tadi malam.
Dengan cepat, air menggenangi jalanan di Kota Mekkah. Kemacetan di jalan-jalan pun tidak terhindarkan. Suara klakson bercampur dengan hujan, gemuruh, dan kilat. "Di daerah bawah itu pasti sudah banjir. Ini karena kita di atas saja," ujar salah satu mukimin, Saifullah.
Kepala Seksi Katering Panitia Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ahmad Abdullah Yunus langsung memerintahkan pintu kantor Daker Mekkah ditutup. "Langsung ditutup biar kacanya nggak pecah," katanya.
Kondisi yang sama terjadi di pemondokan nomor 627 di wilayah Syisyah, sekitar 4 km dari Masjidil Haram. Pintu dan kaca berderit diterjang angin kencang. Petugas Panitia Ibadah Haji (PPIH) Cholid mengatakan jamaah yang sedang menunggu di Terminal Syib Amir langsung dibawa ke dalam kontainer dan bus. "Ada sekitar 15 orang di dalam kontainer, termasuk tiga petugas," ujarnya.
Terminal Syib Amir berjarak sekitar 200 meter dari Masjidilharam langsung ditutup. Terminal ini merupakan satu dari tiga terminal di sekitar Masjidilharam yang menjadi lokasi jamaah Indonesia menunggu bus shalawat yang akan mengantar ke pemondokan.
Informasi yang dikumpulkan KORAN SINDO, hujan kemarin merupakan hujan ketujuh kalinya di Mekkah sejak akhir bulan lalu. Mukimin lainnya, Sarman Sarga Yusuf, 46, menjelaskan bahwa hujan deras sering terjadi saat peralihan musim panas ke musim dingin. Namun bedanya, hujan kali ini disertai petir dan hujan deras. "Biasanya nggak seperti ini. Pernah terjadi seperti ini pada tahun 1997 lalu," jelasnya.
Menjelang pukul 18.05, hujan mulai reda. Laporan dari petugas di sektor khusus Masjidilharam, ada sejumlah korban yang berjatuhan. Mereka merupakan jamaah haji yang sedang tawaf. Saat hujan badai, ada crane proyek perluasan Masjidilharam yang roboh. Letaknya di berada di belakang tempat tawaf lantai dua dan tiga.
"Jamaah panik dan berlarian, ada yang terpeleset dan jatuh. Saya saat ini sedang mengevakuasi sembilan jamaah," kata kepala Sektor Khusus Slamet Budiyono melalui sambungan bravo, sejenis handy talkie.
Informasi yang beredar, sejumlah jamaah menjadi korban. Sementara itu, di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah kembali diterjang badai pasir. "Belum ada laporan penundaan penerbangan jamaah haji,"ujar kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah Nurul Badruttamam tadi malam.
(aww)