Pembakaran Lahan di Indonesia Disebut untuk Senang-senang

Jum'at, 11 September 2015 - 10:57 WIB
Pembakaran Lahan di...
Pembakaran Lahan di Indonesia Disebut untuk Senang-senang
A A A
JAKARTA - Ilmuwan konservasi terkemuka, Erik Meijaard, mengkritik krisis kabut asap akibat pembakaran lahan di wilayah Indonesia yang telah mengusik Malaysia dan Singapura. Menurutnya, pembakaran lahan di Sumatra dan Kalimantan untuk senang-senang.

Namun, ilmuwan dari Center for International Forestry Research (CIFOR) itu tidak mengungkap oknum pembakar lahan yang jadi masalah tahunan di Indonesia itu. Komentar Meijaard muncul setelah Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan mendadak di lokasi pembakaran lahan di Sumatra Selatan.

Pembakaran lahan selama ini dituding sebagai ulah oknum tertentu untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Tapi, kasus ini rutin terjadi saban tahun.

Kelompok pemerhati lingkungan, World Resources Institute (WRI) yang berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS) telah menggunakan satelit dan komputer untuk mengidentifikasi situs-situs atau titik api yang pantauannya mencapai satu kilometer persegi.

Menurut Meijaard, pembakaran lahan di Indonesia tak lepas dari para pemegang konsesi perkebunan besar.”Mengingat bahwa mayoritas pembakaran (lahan) berlangsung di luar batas-batas area para pemegang konsesi , yang kadang-kadang hanya untuk bersenang-senang,” katanya, seperti dikutip Forbes, semalam.

Dia menyerukan Pemerintah Indonesia serius melarang pembakaran lahan. ”Kuncinya adalah bahwa kebakaran dan kabut asap adalah masalah kompleks di Indonesia, dengan beberapa aktor yang memainkan peran,” ujarnya.

“Berfokus pada konsesi besar saja, seperti yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan juga organisasi non-pemerintah, tidak akan menghasilkan banyak hal untuk mengurangi masalah,” lanjut dia.

“Siapa pun yang pernah menghabiskan waktu di Kalimantan atau Sumatra pada musim kemarau, tahu bahwa pembakaran lahan untuk pertanian, untuk berburu, atau hanya untuk bersenang-senang adalah hobi favorit,” imbuh Meijaard.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0786 seconds (0.1#10.140)