Taliban Sebarkan Biografi Mullah Mansoor
A
A
A
KABUL - Di tengah perpecahan karena perebutan pucuk pimpinan, kelompok Taliban membagikan profil pemimpinnya yang baru, Mullah Akhtar Mansoor kepada jurnalis. Penyebaran biografi ini tepat di tengah pertemuan seluruah anggota kelompok militan itu untuk menyelesaikan sengketa kepemimpinan.
Disutat dari Associated Press, Senin (31/8/2015), biografi 5.000 kata itu berisi tentang sosok Monsoor. Dalam biografinya diketahui jika Mansoor lahir pada tahun 1968. Ia dikenal sebagai prajurit yang tak kenal lelah, pendengar yang baik, organisatoris, dan pelindung warga sipil yang ditunjuk sebagai pemimpin Taliban secara penuh sesuai dengan syariat Islam.
"Manssor tidak pernah mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin. Dia dipilih dari sekian banyak kandidat oleh anggota dari perwakilan dari daerah dan kaum ulama," bunyi biografi yang mengatasnamakan nama pemerintah Taliban.
Mansoor ditunjuk sebagai pemimpin kelompok Taliban pada bulan lalu setelah pemerintah Afghanistan mengumumkan kematian pemimpin Taliban sebelumnya, Mullah Omar pada 2013 lalu.
Namun, pihak keluarga Mullah Omar menolak penunjukkan itu dan mengatakan penunjukkan itu tidak mewakili kelompok. Hal ini pun memicu perebutan kursi pimpinan. Saat ini, sekedar informasi, saat ratusan pejuang Taliban termasuk komandan lapangan bertemu di Quetta, Pakistan, untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Disutat dari Associated Press, Senin (31/8/2015), biografi 5.000 kata itu berisi tentang sosok Monsoor. Dalam biografinya diketahui jika Mansoor lahir pada tahun 1968. Ia dikenal sebagai prajurit yang tak kenal lelah, pendengar yang baik, organisatoris, dan pelindung warga sipil yang ditunjuk sebagai pemimpin Taliban secara penuh sesuai dengan syariat Islam.
"Manssor tidak pernah mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin. Dia dipilih dari sekian banyak kandidat oleh anggota dari perwakilan dari daerah dan kaum ulama," bunyi biografi yang mengatasnamakan nama pemerintah Taliban.
Mansoor ditunjuk sebagai pemimpin kelompok Taliban pada bulan lalu setelah pemerintah Afghanistan mengumumkan kematian pemimpin Taliban sebelumnya, Mullah Omar pada 2013 lalu.
Namun, pihak keluarga Mullah Omar menolak penunjukkan itu dan mengatakan penunjukkan itu tidak mewakili kelompok. Hal ini pun memicu perebutan kursi pimpinan. Saat ini, sekedar informasi, saat ratusan pejuang Taliban termasuk komandan lapangan bertemu di Quetta, Pakistan, untuk menyelesaikan permasalahan ini.
(esn)