Para Musuh AS Bakal Ramaikan Parade Militer Akbar di China
A
A
A
BEIJING - Militer China akan menggelar para militer besar-besaran pada hari Kamis mendatang untuk memperingati akhir Perang Dunia II. Seumlah pemimpin dunia yang dikenal sebagai “musuh” Amerika Serikat (AS) akan hadir meramaikan para militer itu.
Para pemimpin dunia yang akan hadir itu antara lain, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Mereka akan duduk di podium bersama Presiden China Xi Jinping untuk menyaksikan manuver pesawat-pesawat jet tempur dan tank dan berbagai kendaraan lapis baja.
Sekitar 12 ribu tentara yang dikerahkan akan berbaris di Lapangan Tiananmen. Menurut Reuters, Minggu (30/8/2015), parade militer besar-besaran China nanti dikhawatirkan menjadi ajang pembuktian ambisi militer China.
Terlebih, dalam beberapa pekan ini, China bersitegang dengan Jepang terkait luka lama dari Perang Dunia II, di mana China jadi korban agresi militer Jepang. China juga sempat bersitegang dengan AS, setelah Washington mengusik reklamasi Beijing di Laut China Selatan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Yang Yujun mengatakan bahw parade militer China tidak ditujukan terhadap negara mana pun. ”Parade ini tidak ditujukan untuk negara tertentu, tidak ditujukan pada Jepang, dan tentu saja tidak ditujukan pada orang-orang Jepang,” kata Yang pada sebuah konferensi pers.
Namun media Pemerintah China, Xinhua, telah menerbitkan grafis rincian kejahatan perang Jepang terhadap rakyat China dalam PD II.“Termasuk di bidang medis, di mana prajurit (Jepang) menyuntikkan air ke dalam perut tahanan China dan kemudian memanggangnyadengan api,” tulis media China itu.
Para pemimpin dunia yang akan hadir itu antara lain, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Mereka akan duduk di podium bersama Presiden China Xi Jinping untuk menyaksikan manuver pesawat-pesawat jet tempur dan tank dan berbagai kendaraan lapis baja.
Sekitar 12 ribu tentara yang dikerahkan akan berbaris di Lapangan Tiananmen. Menurut Reuters, Minggu (30/8/2015), parade militer besar-besaran China nanti dikhawatirkan menjadi ajang pembuktian ambisi militer China.
Terlebih, dalam beberapa pekan ini, China bersitegang dengan Jepang terkait luka lama dari Perang Dunia II, di mana China jadi korban agresi militer Jepang. China juga sempat bersitegang dengan AS, setelah Washington mengusik reklamasi Beijing di Laut China Selatan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Yang Yujun mengatakan bahw parade militer China tidak ditujukan terhadap negara mana pun. ”Parade ini tidak ditujukan untuk negara tertentu, tidak ditujukan pada Jepang, dan tentu saja tidak ditujukan pada orang-orang Jepang,” kata Yang pada sebuah konferensi pers.
Namun media Pemerintah China, Xinhua, telah menerbitkan grafis rincian kejahatan perang Jepang terhadap rakyat China dalam PD II.“Termasuk di bidang medis, di mana prajurit (Jepang) menyuntikkan air ke dalam perut tahanan China dan kemudian memanggangnyadengan api,” tulis media China itu.
(mas)