Dua Wartawan TV Ditembak Mati saat Live karena Rasisme di AS
A
A
A
VIRGINIA - Tersangka penembak mati dua wartawan televisi (TV) saat live atau siaran langsung ternyata adalah mantan karyawan stasiun televisi terkait. Tersangka nekat menghabisi dua wartawan kulit putih itu sebagai luapan kemarahan atas rasisme di tempat kerja dan di Amerika Serikat (AS) pada umumnya.
Dua wartawan televisi yang ditembak mati saat siaran langsung kemarin adalah Alison Parker, 24 dan juru kamera Adam Ward, 27. Sedangkan tersangka penembak mati kedua korban adalah Vester Flanagan, 41. Flanagan bunuh diri dengan cara menembak diri sendiri setelah dikejar polisi di jalanan Virginia.
Melalui posting-an di media sosial, Flanagan menuliskan keluhannya sebagai korban diskriminasi ras saat bekerja di stasiun televisi WDBJ17 yang berafiliasi dengan stasiun televisi CBS. Tersangka tidak terima ketika dipecat dua tahun silam. (Baca: Dua Jurnalis TV AS Ditembak Mati saat Siaran Langsung)
Flanagan bahkan mengirim faks sebanyak 23 halaman kepada ABC News, dua jam setelah penembakan. Dalam faks itu tertulis bahwa serangannya itu dipicu penembakan massal di gereja komunitas kulit hitam di Charleston, South Carolina, oleh pemuda kulit putih pada 17 Juni 2015 lalu.
Flanagan mengaku dia menderita atas diskriminasi ras, pelecehan seksual dan bullying di tempat kerja. Masih menurut catatan Flanagan, dia pernah diserang perempuan kulit putih dan dijadikan gay oleh pria kulit hitam.
”Penembakan di gereja (Charleston) adalah titik kritis, tapi kemarahan saya telah terbangunn terus,” bunyi faks Flaganan yang diterima ABC News.”Saya sudah menjadi manusia ‘bubuk mesiu’ untuk sementara waktu. Hanya menunggu untuk peledakan bom!,” lanjut tulisan tersangka, yang dilansir Kamis (27/8/2015).
Flaganan menembak mati dua wartawan televisi tersebut saat wawancara langsung dengan Vicki Gardner, Direktur Eksekutif Smith Mountain Lake Regional Chamber of Commerce. di Bridgewater Plaza, sekitar 200 mil (320 km) sebelah barat daya Washington.
Dua wartawan televisi yang ditembak mati saat siaran langsung kemarin adalah Alison Parker, 24 dan juru kamera Adam Ward, 27. Sedangkan tersangka penembak mati kedua korban adalah Vester Flanagan, 41. Flanagan bunuh diri dengan cara menembak diri sendiri setelah dikejar polisi di jalanan Virginia.
Melalui posting-an di media sosial, Flanagan menuliskan keluhannya sebagai korban diskriminasi ras saat bekerja di stasiun televisi WDBJ17 yang berafiliasi dengan stasiun televisi CBS. Tersangka tidak terima ketika dipecat dua tahun silam. (Baca: Dua Jurnalis TV AS Ditembak Mati saat Siaran Langsung)
Flanagan bahkan mengirim faks sebanyak 23 halaman kepada ABC News, dua jam setelah penembakan. Dalam faks itu tertulis bahwa serangannya itu dipicu penembakan massal di gereja komunitas kulit hitam di Charleston, South Carolina, oleh pemuda kulit putih pada 17 Juni 2015 lalu.
Flanagan mengaku dia menderita atas diskriminasi ras, pelecehan seksual dan bullying di tempat kerja. Masih menurut catatan Flanagan, dia pernah diserang perempuan kulit putih dan dijadikan gay oleh pria kulit hitam.
”Penembakan di gereja (Charleston) adalah titik kritis, tapi kemarahan saya telah terbangunn terus,” bunyi faks Flaganan yang diterima ABC News.”Saya sudah menjadi manusia ‘bubuk mesiu’ untuk sementara waktu. Hanya menunggu untuk peledakan bom!,” lanjut tulisan tersangka, yang dilansir Kamis (27/8/2015).
Flaganan menembak mati dua wartawan televisi tersebut saat wawancara langsung dengan Vicki Gardner, Direktur Eksekutif Smith Mountain Lake Regional Chamber of Commerce. di Bridgewater Plaza, sekitar 200 mil (320 km) sebelah barat daya Washington.
(mas)