Siswa AS Dibacok dan Dikubur Hidup-hidup oleh 4 Temannya
A
A
A
FLORIDA - Seorang siswa di Amerika Serikat (AS), bernama Jose Amaya Guardado, 17, jadi korban pembunuhan yang mengerikan. Dia dibacok dengan parang dan dikubur hidup-hidup oleh empat temannya di sebuah hutan di Florida.
Parahnya, dua dari empat pelaku pembunuhan itu merayakan detik-detik kematian korban dengan berhubungan seks di samping kuburnya.
Menurut Miami Herald, korban dan empat pelaku pembunuhan adalah pelajar “Homestead Job Corps”, sebuah program pelatihan skil di sekolah kejuruan yang dijalankan Departemen Tenaga Kerja AS.
Untuk menemukan jasad korban, detektif di Florida harus menggali kubur itu lebih dalam. Empat pelaku pembunuhan itu adalah, Kaheem Arbelo, 20, Jonathan Lucas, 18, Colon Kristen, 19 dan Desiray Strickland, 18.
Dua pelaku pembunuhan yang merayakan kematian korban dengan cara behubungan badan di samping kubur korban adalah Kaheem Arbelo dan Desiray Strickland.
Kejadian tragis itu bermula pada hari Minggu, 28 Juni 2015, di mana Jose Amaya Guardado dilaporkan hilang. Setelah dilakukan pencarian, saudaranya akhirnya menemukan jasad korban di dalam kubur di sebuah hutan, tak jauh dari sekolah.
Pekan lalu, polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan, yakni Kaheem Arbelo, Jonathan Lucas dan Colon Kristen. Ketiganya mengakui kejahatan yang mereka lakukan. Sedangkan pelaku keempat, Desiray Strickland, baru berhasil ditangkap kemarin.
Empat pelaku semula membujuk korban untuk datang ke sebuah hutan.Setelah tiba di lokasi kejadian, korban disergap dan dibacok dengan parang hingga mengalami luka parah.
Saat sekarat, korban diberitahu bahwa dia akan dikubur. ”Korban membuat satu upaya terakhir untuk melawan para penyerang,” bunyi pernyataan detektif dalam laporan kepolisian Florida, seperti dikutip news.com.au, Jumat (21/8/2015).
“Pada saat itu, (Arbelo) memukul korban dengan parang beberapa kali lagi sampai wajah korban terluka,” lanjut pernyataan detektif.
Arbelo yang merupakan pemimpin “geng” kelompok itu, mengaku bahwa dia dan rekannya, Desiray bercumbu di samping kuburan korban setelah melakukan pemubunuhan tersebut.
Menurut saluran berita AS, NBC6, salah satu pelaku adalah teman sekamar korban. Menurut polisi, sebenarnya ada tersangka kelima dalam kasus itu, namun belum berhasil ditangkap. Hingga kini belum jelas motif pembunuhan sadis yang dilakukan para pelajar AS itu.
Parahnya, dua dari empat pelaku pembunuhan itu merayakan detik-detik kematian korban dengan berhubungan seks di samping kuburnya.
Menurut Miami Herald, korban dan empat pelaku pembunuhan adalah pelajar “Homestead Job Corps”, sebuah program pelatihan skil di sekolah kejuruan yang dijalankan Departemen Tenaga Kerja AS.
Untuk menemukan jasad korban, detektif di Florida harus menggali kubur itu lebih dalam. Empat pelaku pembunuhan itu adalah, Kaheem Arbelo, 20, Jonathan Lucas, 18, Colon Kristen, 19 dan Desiray Strickland, 18.
Dua pelaku pembunuhan yang merayakan kematian korban dengan cara behubungan badan di samping kubur korban adalah Kaheem Arbelo dan Desiray Strickland.
Kejadian tragis itu bermula pada hari Minggu, 28 Juni 2015, di mana Jose Amaya Guardado dilaporkan hilang. Setelah dilakukan pencarian, saudaranya akhirnya menemukan jasad korban di dalam kubur di sebuah hutan, tak jauh dari sekolah.
Pekan lalu, polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan, yakni Kaheem Arbelo, Jonathan Lucas dan Colon Kristen. Ketiganya mengakui kejahatan yang mereka lakukan. Sedangkan pelaku keempat, Desiray Strickland, baru berhasil ditangkap kemarin.
Empat pelaku semula membujuk korban untuk datang ke sebuah hutan.Setelah tiba di lokasi kejadian, korban disergap dan dibacok dengan parang hingga mengalami luka parah.
Saat sekarat, korban diberitahu bahwa dia akan dikubur. ”Korban membuat satu upaya terakhir untuk melawan para penyerang,” bunyi pernyataan detektif dalam laporan kepolisian Florida, seperti dikutip news.com.au, Jumat (21/8/2015).
“Pada saat itu, (Arbelo) memukul korban dengan parang beberapa kali lagi sampai wajah korban terluka,” lanjut pernyataan detektif.
Arbelo yang merupakan pemimpin “geng” kelompok itu, mengaku bahwa dia dan rekannya, Desiray bercumbu di samping kuburan korban setelah melakukan pemubunuhan tersebut.
Menurut saluran berita AS, NBC6, salah satu pelaku adalah teman sekamar korban. Menurut polisi, sebenarnya ada tersangka kelima dalam kasus itu, namun belum berhasil ditangkap. Hingga kini belum jelas motif pembunuhan sadis yang dilakukan para pelajar AS itu.
(mas)