Bunuh Perwira Suriah, Sepupu Presiden Assad Ditangkap
A
A
A
DAMASKUS - Suleiman Hilal al-Assad, sepupu Presiden Suriah Bashar al-Assad, ditangkap aparat keamanan Suriah. Dia dituduh membunuh seorang perwira militer Suriah yang memicu kemarahan publik.
”Suleiman Hilal al-Assad telah ditangkap dan diserahkan ke pihak yang berwenang,” tulis kantor berita Pemerintah Suriah, SANA.
Pemantau krisis Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang mengutip sumber-sumber lokal, mengatakan bahwa sepupu Presiden Assad kini ditahan di sebuah wilayah antara Latakia dan Qardaha, di kawasan desa leluhur Presiden Bashar al-Assad.
Suleiman yang kini “terbuang” dari lingkaran keluarga Presiden Assad dituduh menembak perwira militer Angkatan Udara Suriah, Kolonel Hassan al-Sheikh, hingga tewas pada Kamis malam. Insiden itu terjadi di Provinsi Latakia yang merupakan wilayah basis loyalis Presiden Assad dari kelompok Alawit.
Pembunuhan yang dilakukan Suleiman itu memicu kemarahan di Suriah. Sekitar 1.000 orang pada Sabtu pekan lalu turun ke jalan untuk menuntut agar pelaku pembunuhan diadili.
Presiden Assad sendiri telah bersumpah bahwa kejahatan yang dilakukan sepupunya itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Istri korban, Mayssa Ghanem, yang juga dekat dengan rezim Assad telah menerima sumpah Presiden Suriah tersebut untuk mengadili pembunuh suaminya.
“Janji dikirim delegasi resmi yang datang ke Latakia untuk mengekspresikan simpati mereka (Pemerintah Suriah),” katanya, yang dilansir Selasa (11/8/2015). ”Saya memiliki keyakinan dengan kata-kata presiden. Kami akan mendapatkan hak-hak kami.”
Suleiman membunuh perwira Suriah itu setelah dia disalip di persimpangan jalan di Latakia. Lantaran tak terima, Suleiman mengangkat senjata dan membunuh perwira itu.
”Suleiman Hilal al-Assad telah ditangkap dan diserahkan ke pihak yang berwenang,” tulis kantor berita Pemerintah Suriah, SANA.
Pemantau krisis Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang mengutip sumber-sumber lokal, mengatakan bahwa sepupu Presiden Assad kini ditahan di sebuah wilayah antara Latakia dan Qardaha, di kawasan desa leluhur Presiden Bashar al-Assad.
Suleiman yang kini “terbuang” dari lingkaran keluarga Presiden Assad dituduh menembak perwira militer Angkatan Udara Suriah, Kolonel Hassan al-Sheikh, hingga tewas pada Kamis malam. Insiden itu terjadi di Provinsi Latakia yang merupakan wilayah basis loyalis Presiden Assad dari kelompok Alawit.
Pembunuhan yang dilakukan Suleiman itu memicu kemarahan di Suriah. Sekitar 1.000 orang pada Sabtu pekan lalu turun ke jalan untuk menuntut agar pelaku pembunuhan diadili.
Presiden Assad sendiri telah bersumpah bahwa kejahatan yang dilakukan sepupunya itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Istri korban, Mayssa Ghanem, yang juga dekat dengan rezim Assad telah menerima sumpah Presiden Suriah tersebut untuk mengadili pembunuh suaminya.
“Janji dikirim delegasi resmi yang datang ke Latakia untuk mengekspresikan simpati mereka (Pemerintah Suriah),” katanya, yang dilansir Selasa (11/8/2015). ”Saya memiliki keyakinan dengan kata-kata presiden. Kami akan mendapatkan hak-hak kami.”
Suleiman membunuh perwira Suriah itu setelah dia disalip di persimpangan jalan di Latakia. Lantaran tak terima, Suleiman mengangkat senjata dan membunuh perwira itu.
(mas)