Lagi, Blogger Bangladesh Berpandangan Ateis Tewas Dibacok
Sabtu, 08 Agustus 2015 - 15:57 WIB
Lagi, Blogger Bangladesh Berpandangan Ateis Tewas Dibacok
A
A
A
DHAKA - Seorang blogger Bangladesh, Niloy Neel, 40, yang berpandangan ateis tewas dibacok oleh sekelompok bersenjata. Niloy diserang di rumahnya di Ibu Kota Dhaka, pada hari Jumat.
Dia merupakan blogger sekuler keempat yang tewas dibunuh pada tahun ini oleh para militan di Bangladesh. Dia pernah mem-posting materi yang isinya mengutuk pembunuhan terhadap tiga blogger sebelumnya di negara itu.
Niloy juga rajin menulis tentang perempuan dan hak-hak minoritas, kekerasan komunal dan penindasan umat Hindu di Bangladesh.
Imran Sarkar, Kepala Blogger dan Jaringan Aktivis Bangladesh juga mengkonfirmasi kematian Niloy Neel.
“Dia adalah suara yang melawan fundamentalisme dan ekstremisme, bahkan dia suara untuk hak-hak minoritas, terutama hak-hak perempuan dan hak-hak masyarakat adat,” kata Imran kepada BBC, Sabtu (8/8/2015).
Juru bicara Kepolisian Dhaka, Muntashirul Islam, telah mengkonfirmasi pembunuhan terhadap Niloy. ”Kami tahu bahwa Niloy bekerja untuk organisasi non-pemerintah di masa lalu, tapi kita tidak menyadari identitas jurnalistiknya. Kami sedang menyelidiki,” katanya.
Ansar al-Islam Bangladesh, sebuah kelompok cabang al-Qaeda, telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. ”Dengan izin Tuhan, operasi berlangsung hari ini,” tulis Mufti Abdullah Ashraf, pemimpin kelompok itu dalam konfirmasinya melalui email.
Dia merupakan blogger sekuler keempat yang tewas dibunuh pada tahun ini oleh para militan di Bangladesh. Dia pernah mem-posting materi yang isinya mengutuk pembunuhan terhadap tiga blogger sebelumnya di negara itu.
Niloy juga rajin menulis tentang perempuan dan hak-hak minoritas, kekerasan komunal dan penindasan umat Hindu di Bangladesh.
Imran Sarkar, Kepala Blogger dan Jaringan Aktivis Bangladesh juga mengkonfirmasi kematian Niloy Neel.
“Dia adalah suara yang melawan fundamentalisme dan ekstremisme, bahkan dia suara untuk hak-hak minoritas, terutama hak-hak perempuan dan hak-hak masyarakat adat,” kata Imran kepada BBC, Sabtu (8/8/2015).
Juru bicara Kepolisian Dhaka, Muntashirul Islam, telah mengkonfirmasi pembunuhan terhadap Niloy. ”Kami tahu bahwa Niloy bekerja untuk organisasi non-pemerintah di masa lalu, tapi kita tidak menyadari identitas jurnalistiknya. Kami sedang menyelidiki,” katanya.
Ansar al-Islam Bangladesh, sebuah kelompok cabang al-Qaeda, telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. ”Dengan izin Tuhan, operasi berlangsung hari ini,” tulis Mufti Abdullah Ashraf, pemimpin kelompok itu dalam konfirmasinya melalui email.
(mas)
