Alquran Ditemukan dalam Pencarian MH370 di Pulau Reunion
A
A
A
KUALA LUMPUR - Salinan Alquran ditemukan di Pulau Reunion, Samudera Hindia, saat misi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 berlangsung. Salinan Alquran itu tertulis dalam aksara Jawi (tulisan Arab yang digunakan di Malaysia dan Brunei Darussalam).
Belum ada penjelasan apakah temuan Alquran itu terkait dengan pesawat MH370 yang hilang misterius sejak Maret 2014 lalu. Salinan Alquran itu ditemukan di pantai dan merupakan temuan terbaru dalam misi pencarian MH370.
Para jurnalis Malaysia menyatakan salinan Alquran itu mungkin berasal dari Malaysia, Brunei, Indonesia atau bahkan mungkin dari Mindanao, Filipina. Temuan salinan kitab suci itu menyusul ditemukannya puing yang oleh Malaysia dikonfirmasi merupakan bagian dari pesawat MH370.
Berbagai temuan yang diduga terkait pesawat MH370 itu semakin memicu kerabat dari 239 penumpang pesawat MH370 untuk segera pergi ke Pulau La Reunion milik Prancis tersebut. Sejak Malaysia mengkonfirmasi bahwa temuan puing merupakan bagian dari MH370, para kerabat penumpang pesawat itu gelisah.
”Saya ingin melihat apakah bagasi anak saya ada di sana,” kata Lu Zhanzhong, yang anaknya berada di pesawat MH370, seperti dilaporkan Telegraph, semalam (7/8/2015). ”Kami ingin pergi ke pulau itu dan melihat kebenarannya.”
Beberapa kerabat penumpang menuduh Pemerintah Malaysia berusaha untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat yang hilang itu. ”Pemerintah Malaysia telah menolak mengirim orang untuk menemui kami,” kata Jiang Hui, yang ibunya berada di pesawat MH370. ”Saya tidak tahu apa Pemerintah Malaysia takut atau mencoba untuk menutupinya.”
Otoritas di Pulau La Reunion menyatakan bahwa mereka akan menyambut para kerabat penumpang MH370 sebagai tamu terhormat jika pergi ke pulau tersebut.
Belum ada penjelasan apakah temuan Alquran itu terkait dengan pesawat MH370 yang hilang misterius sejak Maret 2014 lalu. Salinan Alquran itu ditemukan di pantai dan merupakan temuan terbaru dalam misi pencarian MH370.
Para jurnalis Malaysia menyatakan salinan Alquran itu mungkin berasal dari Malaysia, Brunei, Indonesia atau bahkan mungkin dari Mindanao, Filipina. Temuan salinan kitab suci itu menyusul ditemukannya puing yang oleh Malaysia dikonfirmasi merupakan bagian dari pesawat MH370.
Berbagai temuan yang diduga terkait pesawat MH370 itu semakin memicu kerabat dari 239 penumpang pesawat MH370 untuk segera pergi ke Pulau La Reunion milik Prancis tersebut. Sejak Malaysia mengkonfirmasi bahwa temuan puing merupakan bagian dari MH370, para kerabat penumpang pesawat itu gelisah.
”Saya ingin melihat apakah bagasi anak saya ada di sana,” kata Lu Zhanzhong, yang anaknya berada di pesawat MH370, seperti dilaporkan Telegraph, semalam (7/8/2015). ”Kami ingin pergi ke pulau itu dan melihat kebenarannya.”
Beberapa kerabat penumpang menuduh Pemerintah Malaysia berusaha untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat yang hilang itu. ”Pemerintah Malaysia telah menolak mengirim orang untuk menemui kami,” kata Jiang Hui, yang ibunya berada di pesawat MH370. ”Saya tidak tahu apa Pemerintah Malaysia takut atau mencoba untuk menutupinya.”
Otoritas di Pulau La Reunion menyatakan bahwa mereka akan menyambut para kerabat penumpang MH370 sebagai tamu terhormat jika pergi ke pulau tersebut.
(mas)