Australia Yakin Serpihan di Pulau Reunion Bagian dari MH370
A
A
A
SYDNEY - Proses pemeriksaan serpihan pesawat yang ditemukan di pulau Reunion di kawasan Samudera Hindia memang baru saja di mulai. Namun, pemerintah Australia sangat meyakini bahwa serpihan itu adalah bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370.
"Kami semakin yakin bahwa puing-puing ini berasal dari MH370," kata Komisaris Kepala Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (31/7/2015),
Dolan mengatakan, pemerintah Australia turut terlibat dalam proses pemeriksaan puing yang saat ini sudah berada di Prancis tersebut. Australia akan bergabung dengan Malaysia dan Prancis dalam melakukan pemeriksaan serpihan, yang diduga berasal dari bagian sayap pesawat itu.
Tapi, walaupun yakin serpihan itu bersalah dari MH370, Dolan mengatakan masih terus menunggu hasil dari analsis dari tim gabungan mengenai asal usul serpihan pesawat itu, Dirinya berharap, esok sudah bisa diketahui asal dari serpihan yang ditemukan Rabu sore kemarin.
"Kami masih bekerja dengan rekan-rekan kami dari Prancis dan Malaysia untuk menganalisis semua informasi, jadi kami tidak memiliki kepastian, tapi kami berharap bahwa dalam beberap waktu ke depan kita akan terus meningkatkan level keyakinan kita. Kami berharap dalam 24 jam ke depan analisa sudah selesai," sambungnya.
"Kami semakin yakin bahwa puing-puing ini berasal dari MH370," kata Komisaris Kepala Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (31/7/2015),
Dolan mengatakan, pemerintah Australia turut terlibat dalam proses pemeriksaan puing yang saat ini sudah berada di Prancis tersebut. Australia akan bergabung dengan Malaysia dan Prancis dalam melakukan pemeriksaan serpihan, yang diduga berasal dari bagian sayap pesawat itu.
Tapi, walaupun yakin serpihan itu bersalah dari MH370, Dolan mengatakan masih terus menunggu hasil dari analsis dari tim gabungan mengenai asal usul serpihan pesawat itu, Dirinya berharap, esok sudah bisa diketahui asal dari serpihan yang ditemukan Rabu sore kemarin.
"Kami masih bekerja dengan rekan-rekan kami dari Prancis dan Malaysia untuk menganalisis semua informasi, jadi kami tidak memiliki kepastian, tapi kami berharap bahwa dalam beberap waktu ke depan kita akan terus meningkatkan level keyakinan kita. Kami berharap dalam 24 jam ke depan analisa sudah selesai," sambungnya.
(esn)