WikiLeaks: NSA Sadap Menkeu Prancis Satu Dekade
A
A
A
PARIS - Situs anti-kerahasiaan, WikiLeaks, membocorkan dokumen rahasia yang menungkap aksi penyadapan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) terhadap Menteri Keuangan (Menkeu) Prancis. Penyadapan itu disebut berlangsung selama satu dekade.
Menurut dokumen WikiLeaks, data komunikasi yang disadap salah satunya adalah data kontrak dengan semua perusahaan Prancis yang nilainya mencapai US$200 juta.
Bocoran dokumen rahasia itu menyusul bocoran dokumen sebelumnya yang menyebut NSA menyadap tiga Presiden Prancis sejak 2006. Dokumen yang dibocorkan situs whistleblowing itu diberi nama "Espionnage Elysee."
Ada tujuh dokumen rahasia NSA yang dibocorkan WikiLeaks, yang merupakan hasil operasi spionase ekonomi Washington melawan Paris. (Baca juga: WikiLeaks: NSA Sadap Tiga Presiden Prancis)
“NSA telah bertugas memperoleh data intelijen pada semua aspek ekonomi Prancis, dari kebijakan pemerintah, diplomasi, perbankan dan partisipasi dalam badan-badan internasional untuk pembangunan infrastruktur, praktek bisnis hingga aktivitas perdagangan,” bunyi pernyataan WikiLeaks yang dirilis semalam, mengacu pada isi dokumen penyadapan NSA.
Situs yang didirikan Julian Assange itu menyatakan, operasi spionase ekonomi NSA dimulai sejak awal 2002. Hasil penyadapan itu kemudian dibagi dengan mitra NSA yang dikenal sebagai kelompok "Five Eyes" yakni intelijen Kanada, Selandia Baru, Australia dan Inggris.
Baik NSA, Pemerintah AS maupun Pemerintah Prancis belum merespons bocoran terbaru WikiLeaks ini. Sebelumnya, Presiden Prancis, Francois Hollande menyatakan, jika penyadapan NSA terhadap dirinya benar maka tindakan itu tidak bisa diterima.
Menurut dokumen WikiLeaks, data komunikasi yang disadap salah satunya adalah data kontrak dengan semua perusahaan Prancis yang nilainya mencapai US$200 juta.
Bocoran dokumen rahasia itu menyusul bocoran dokumen sebelumnya yang menyebut NSA menyadap tiga Presiden Prancis sejak 2006. Dokumen yang dibocorkan situs whistleblowing itu diberi nama "Espionnage Elysee."
Ada tujuh dokumen rahasia NSA yang dibocorkan WikiLeaks, yang merupakan hasil operasi spionase ekonomi Washington melawan Paris. (Baca juga: WikiLeaks: NSA Sadap Tiga Presiden Prancis)
“NSA telah bertugas memperoleh data intelijen pada semua aspek ekonomi Prancis, dari kebijakan pemerintah, diplomasi, perbankan dan partisipasi dalam badan-badan internasional untuk pembangunan infrastruktur, praktek bisnis hingga aktivitas perdagangan,” bunyi pernyataan WikiLeaks yang dirilis semalam, mengacu pada isi dokumen penyadapan NSA.
Situs yang didirikan Julian Assange itu menyatakan, operasi spionase ekonomi NSA dimulai sejak awal 2002. Hasil penyadapan itu kemudian dibagi dengan mitra NSA yang dikenal sebagai kelompok "Five Eyes" yakni intelijen Kanada, Selandia Baru, Australia dan Inggris.
Baik NSA, Pemerintah AS maupun Pemerintah Prancis belum merespons bocoran terbaru WikiLeaks ini. Sebelumnya, Presiden Prancis, Francois Hollande menyatakan, jika penyadapan NSA terhadap dirinya benar maka tindakan itu tidak bisa diterima.
(mas)