Tak Ada Korban WNI dalam Teror Maut di Kuwait, Tunisia dan Prancis
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengecam serangan teroris di Kuwait, Tunisia, Prancis pada Jumat kemarin yang menewaskan puluhan orang. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia pada Sabtu (27/6/2015) memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban tiga serangan itu.
Di Tunisia, seorang pria bersenjata menembak mati 39 wisatawan di sebuah hotel kawasan pantai di Tunisia. Pelaku menyamar sebagai wisatawan dengan menyembunyikan senapan serbu di dalam payung.
Di Kuwait, seorang militan melakukan bom bunuh diri di masjid Syiah yang menewaskan 27 orang. Serangan pada saat salat Jumat berlangsung itu diklaim dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sedangkan di Prancis, sebuah pabrik gas diserang, di mana satu orang dipenggal. “Sesuai informasi yang diterima dari KBRI di tiga negara tersebut, sampai saat ini belum ada laporan terkait WNI yang menjadi korban dalam ketiga peristiwa teror itu,” demikian keterangan tertulis Kemlu yang diterima Sindonews.
Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada Pemerintah Kuwait, Tunisia dan Prancis serta kepada para keluarga korban. “Serangan teror di tiga negara pada hari yang sama ini kembali menunjukan bahwa ancaman teror tidak mengenal batas wilayah,” lanjut pernyataan Kemlu.
Pemerintah Indonesia kembali menegaskan dukungannya kepada upaya bersama masyarakat internasional untuk memerangi berbagai kelompok gerakan radikal. ”Pemerintah juga mengingatkan WNI yang berada di luar negeri untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri, menghidari tempat tempat yang dapat menjadi target teror serta jangan terlibat dengan kelompok-kelompok radikal,” imbau Kemlu.
Di Tunisia, seorang pria bersenjata menembak mati 39 wisatawan di sebuah hotel kawasan pantai di Tunisia. Pelaku menyamar sebagai wisatawan dengan menyembunyikan senapan serbu di dalam payung.
Di Kuwait, seorang militan melakukan bom bunuh diri di masjid Syiah yang menewaskan 27 orang. Serangan pada saat salat Jumat berlangsung itu diklaim dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sedangkan di Prancis, sebuah pabrik gas diserang, di mana satu orang dipenggal. “Sesuai informasi yang diterima dari KBRI di tiga negara tersebut, sampai saat ini belum ada laporan terkait WNI yang menjadi korban dalam ketiga peristiwa teror itu,” demikian keterangan tertulis Kemlu yang diterima Sindonews.
Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada Pemerintah Kuwait, Tunisia dan Prancis serta kepada para keluarga korban. “Serangan teror di tiga negara pada hari yang sama ini kembali menunjukan bahwa ancaman teror tidak mengenal batas wilayah,” lanjut pernyataan Kemlu.
Pemerintah Indonesia kembali menegaskan dukungannya kepada upaya bersama masyarakat internasional untuk memerangi berbagai kelompok gerakan radikal. ”Pemerintah juga mengingatkan WNI yang berada di luar negeri untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri, menghidari tempat tempat yang dapat menjadi target teror serta jangan terlibat dengan kelompok-kelompok radikal,” imbau Kemlu.
(mas)