Palestina Kembali Terbagi Dua
A
A
A
RAMALLAH - Pemerintah persatuan Palestina yang baru berusia satu tahun lalu dikabarkan telah bubar. Bila hal ini benar adanya, maka Palestina akan kembali terpecah menjadi dua bagian, yakni Gaza dipimpin oleh Hamas, dan Tepi Barat dipimpin oleh Fatah.
Kabar mengenai bubarnya pemerintah persatuan Palestina disampaikan oleh beberapa pejabat di negara tersebut. Menurut pejabat tersebut, bubarnya pemerintah persatuan ditandai dengan mundurnya Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.
"Perdana Menteri Rami Hamdallah telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Mahmoud Abbas, dan Abbas meminta dia untuk segera membentuk pemerintahan yang baru," kata seorang pejabat yang dekat dengan Abbas, seperti dilansir Maan News pada Kamis (18/6/2015).
"Diskusi untuk membentuk pemerintahan yang baru akan segera dilakukan, dan akan melibatkan semua faksi yang ada di Palestina," sambungnya dalam kondisi anonim.
Namun, pernyataan berbeda diutarakan oleh Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh. Dirinya menegaskan, sampai saat ini pemerintah persatuan masih berdiri, dan Hamdallah tidak pernah mengajukan surat pengunduran diri.
Kabar mengenai bubarnya pemerintah persatuan sendiri mendapat kecaman dari berbagai faksi yang di Palestina, termasuk Hamas. Kelompok yang menguasai Gaza tersebut mengatakan bubarnya pemerintahan adalah bentuk sikap egois Fatah, karena tidak melibatkan faksi lain dalam prosesnya.
Kabar mengenai bubarnya pemerintah persatuan Palestina disampaikan oleh beberapa pejabat di negara tersebut. Menurut pejabat tersebut, bubarnya pemerintah persatuan ditandai dengan mundurnya Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.
"Perdana Menteri Rami Hamdallah telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Mahmoud Abbas, dan Abbas meminta dia untuk segera membentuk pemerintahan yang baru," kata seorang pejabat yang dekat dengan Abbas, seperti dilansir Maan News pada Kamis (18/6/2015).
"Diskusi untuk membentuk pemerintahan yang baru akan segera dilakukan, dan akan melibatkan semua faksi yang ada di Palestina," sambungnya dalam kondisi anonim.
Namun, pernyataan berbeda diutarakan oleh Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh. Dirinya menegaskan, sampai saat ini pemerintah persatuan masih berdiri, dan Hamdallah tidak pernah mengajukan surat pengunduran diri.
Kabar mengenai bubarnya pemerintah persatuan sendiri mendapat kecaman dari berbagai faksi yang di Palestina, termasuk Hamas. Kelompok yang menguasai Gaza tersebut mengatakan bubarnya pemerintahan adalah bentuk sikap egois Fatah, karena tidak melibatkan faksi lain dalam prosesnya.
(esn)