Pemerintahan Palestina Berencana Bubar?
A
A
A
RAMALLAH - Pemerintahan Palestina dikabarkan akan membubarkan diri dalam kurun waktu 24 ke depan. Hal tersebut diutarakan oleh beberapa pejabat senior Fatah yang mengutip pernyataan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas.
"Dalam waktu 24 jam pemerintah Palestina akan membubarkan diri," kata pejabat Fatah yang mengutip pernyataan Abbas saat berbicara di hadapan anggota Dewan Revolusioner gerakan Fatah di Ramallah, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (17/6/2015).
Menurut para pejabat salah satu faksi terbesar di Palestina tersebut, alasan pemerintah Palestina membubarkan diri adalah karena ketidakmampuan mereka untuk bertindak di Jalur Gaza. Sepeti diketahui, pemerintah Palestina yang mayoritas diisi oleh orang Fatah tidak bisa berbuat banyak di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas.
Hamas, yang merupakan rival Fatah seperti tidak membiarkan pemerintahan Palestina untuk mengambil kendali di wilayah Gaza. Abbas juga sebelumnya sempat beberapa kali mengatakan bahwa Hamas memang masih mengendalikan Gaza dengan pemerintahan bayangan mereka.
"Pemerintah akan mengundurkan diri dalam 24 jam ke depan, karena pemerintah ini sangatlah lemah dan tidak ada kesempatan bahwa Hamas akan membiarkan pemerintah bekerja di Gaza," kata Seketaris Jenderal Fattah, Amin Maqbul.
Namun, pernyataan berbeda diutarakan oleh juru bicara pemerintah konsensus Palestina, Ihab Bseiso. Dirinya mengatakan, tidak pernah ada pembahasan untuk membubarkan pemerintahan. "Kami telah melakukan pertemuan hari ini, dan tidak ada pembahasan mengenai hal ini," katanya.
"Dalam waktu 24 jam pemerintah Palestina akan membubarkan diri," kata pejabat Fatah yang mengutip pernyataan Abbas saat berbicara di hadapan anggota Dewan Revolusioner gerakan Fatah di Ramallah, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (17/6/2015).
Menurut para pejabat salah satu faksi terbesar di Palestina tersebut, alasan pemerintah Palestina membubarkan diri adalah karena ketidakmampuan mereka untuk bertindak di Jalur Gaza. Sepeti diketahui, pemerintah Palestina yang mayoritas diisi oleh orang Fatah tidak bisa berbuat banyak di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas.
Hamas, yang merupakan rival Fatah seperti tidak membiarkan pemerintahan Palestina untuk mengambil kendali di wilayah Gaza. Abbas juga sebelumnya sempat beberapa kali mengatakan bahwa Hamas memang masih mengendalikan Gaza dengan pemerintahan bayangan mereka.
"Pemerintah akan mengundurkan diri dalam 24 jam ke depan, karena pemerintah ini sangatlah lemah dan tidak ada kesempatan bahwa Hamas akan membiarkan pemerintah bekerja di Gaza," kata Seketaris Jenderal Fattah, Amin Maqbul.
Namun, pernyataan berbeda diutarakan oleh juru bicara pemerintah konsensus Palestina, Ihab Bseiso. Dirinya mengatakan, tidak pernah ada pembahasan untuk membubarkan pemerintahan. "Kami telah melakukan pertemuan hari ini, dan tidak ada pembahasan mengenai hal ini," katanya.
(esn)